Terobosan Pengobatan Asma PPOK, Suntikan Antibodi Benralizumab Lebih Efektif dari Steroid?

Riki Chandra Suara.Com
Sabtu, 30 November 2024 | 18:15 WIB
Terobosan Pengobatan Asma  PPOK, Suntikan Antibodi Benralizumab Lebih Efektif dari Steroid?
Ilustrasi Asmara. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengobatan baru dengan suntikan antibodi benralizumab disebut-sebut mampu menjadi terobosan besar bagi penderita asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).

Berdasarkan hasil uji klinis terbaru, obat ini terbukti lebih efektif dibandingkan tablet steroid standar dalam mengatasi serangan atau flare-up kedua penyakit tersebut.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Oxford dan King’s College London, benralizumab menunjukkan keampuhannya dalam meredakan gejala serangan asma dan PPOK, seperti sesak napas, nyeri dada, batuk, dan mengi.

Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh eosinofil, sejenis sel darah putih yang menjadi pemicu utama flare-up pada penderita.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa dosis lebih tinggi dari benralizumab mampu mengurangi kebutuhan pengobatan lanjutan hingga 30 persen. Eksaserbasi eosinofilik, yang mencakup 30 persen flare-up pada PPOK dan 50 persen serangan asma, menjadi fokus utama uji coba ini.

Dalam uji coba terhadap 158 pasien, peserta dibagi ke dalam tiga kelompok perawatan. Salah satu kelompok menerima suntikan benralizumab dan menunjukkan hasil signifikan.

Setelah 28 hari, pasien dari kelompok ini mengalami penurunan gejala seperti batuk, mengi, dan sesak napas. Tingkat kegagalan pengobatan juga tercatat empat kali lebih rendah dibandingkan kelompok yang hanya menggunakan prednisolon.

Profesor Mona Bafadhel, peneliti utama uji coba, menyatakan bahwa penggunaan benralizumab dengan cara berbeda ini menjadi solusi efektif untuk mengatasi eksaserbasi asma dan PPOK.

“Obat ini mampu meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi kebutuhan kunjungan ke dokter atau rumah sakit,” katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (30/11/2024).

Peneliti lain, Sanjay Ramakrishnan mengatakan, PPOK merupakan penyebab kematian ketiga terbesar di dunia, namun pengobatannya masih belum mengalami banyak perkembangan.

“Studi ini memberikan harapan baru dalam menyelamatkan nyawa penderita asma dan PPOK, yang membutuhkan pilihan pengobatan lebih baik,” jelasnya.

Pengobatan dengan benralizumab tidak hanya menawarkan efektivitas lebih tinggi, tetapi juga menjadi langkah maju dalam penanganan penyakit yang telah menyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI