Suara.com - Sarapan pagi berperan penting dalam metabolisme tubuh. Penelitian terbaru dari University of Waterloo, Kanada, menunjukkan bahwa perempuan lebih diuntungkan dengan sarapan kaya lemak.
Studi ini mengungkapkan bahwa kebutuhan metabolisme perempuan berbeda dari pria. Atas dasar itu, menu sarapan yang tepat harus disesuaikan berdasarkan jenis kelamin.
Menurut laporan dari The Hindustan Times, peneliti menemukan bahwa pria cenderung bergantung pada metabolisme karbohidrat, sedangkan perempuan lebih memanfaatkan lipid atau asam lemak untuk mendukung kesehatan metabolik mereka.
Perbedaan ini memberikan manfaat kesehatan yang optimal jika pola makan disesuaikan dengan kebutuhan metabolisme masing-masing.
Penelitian yang menggunakan model matematika ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki kemampuan lebih tinggi untuk membakar lemak setelah makan dibandingkan pria.
Peneliti utama, Anita T. Layton yang juga ketua riset di bidang Matematika Biologi dan Kedokteran di University of Waterloo, menjelaskan bahwa penyesuaian pola makan berdasarkan jenis kelamin dapat mencegah komplikasi metabolik seperti hiperglikemia atau hipoglikemia setelah makan.
"Model kami memungkinkan rekomendasi diet khusus berdasarkan jenis kelamin yang dioptimalkan untuk kesehatan metabolik," kata Layton dalam wawancara dengan Medical News Today, dikutip Rabu (27/11/2024).
Layton menambahkan bahwa metabolisme perempuan dipengaruhi oleh kadar estrogen, yang mengalami perubahan signifikan selama kehamilan dan menyusui.
Proses ini meningkatkan kemampuan perempuan untuk menyimpan lemak selama periode absorptif, tetapi mereka juga menunjukkan tingkat pembakaran lemak yang lebih tinggi selama periode post-absorptif.
Studi ini menegaskan pentingnya memilih menu sarapan yang sesuai untuk perempuan, terutama yang kaya akan lemak sehat. Dengan pola makan yang tepat, perempuan dapat mendukung kesehatan metabolik sekaligus mencegah risiko penyakit terkait metabolisme. (antara)