Benarkah Makan Petai Bisa Memicu Asam Urat? Zat Ini yang Menjadi Biang Keladinya

Sabtu, 23 November 2024 | 16:00 WIB
Benarkah Makan Petai Bisa Memicu Asam Urat? Zat Ini yang Menjadi Biang Keladinya
Petai. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memakan Petai, dengan aroma khasnya tentu banyak menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia.

Kendati aromanya menyengat dan beberapa orang tak suka, namun petai juga sering menjadi bahan perdebatan terkait pengaruhnya terhadap kesehatan, terutama bagi penderita asam urat.

Banyak yang percaya bahwa konsumsi petai dapat memicu kambuhnya asam urat. Namun, benarkah demikian? Mari kita bedah lebih dalam.

Petai dan Kandungan Purinnya

Baca Juga: Cara Mudah Mencegah Penyakit Asam Urat

Salah satu alasan mengapa petai dikaitkan dengan asam urat adalah kandungan purinnya yang cukup tinggi. Purin adalah zat alami yang terdapat dalam tubuh dan makanan. Ketika purin terurai, akan menghasilkan asam urat.

Peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat menyebabkan terbentuknya kristal asam urat yang menumpuk pada sendi, sehingga menimbulkan peradangan dan nyeri khas asam urat.

Studi dan Pandangan Ahli

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi purin dari tumbuhan, seperti petai, tidak selalu menyebabkan peningkatan kadar asam urat yang signifikan dibandingkan dengan makanan tinggi purin dari hewan.

Namun, konsumsi berlebihan dari semua jenis makanan, termasuk petai, tetap perlu dihindari.

Baca Juga: Ratu Jengkol! Kebiasaan Unik Steffi Zamora Bikin Geleng-geleng

Para ahli kesehatan umumnya menyarankan agar penderita asam urat lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan tinggi purin, termasuk petai.

Namun, tidak ada larangan mutlak untuk mengonsumsi petai. Konsumsi dalam jumlah sedang dan seimbang dengan makanan lain yang sehat umumnya aman.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Asam Urat

Selain makanan, beberapa faktor lain juga dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah, antara lain:

  • Genetik: Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk memiliki kadar asam urat yang tinggi.
  • Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti diuretik, dapat meningkatkan kadar asam urat.
  • Kondisi medis: Penyakit ginjal kronis dapat mengganggu pengeluaran asam urat dari tubuh.
  • Gaya hidup: Konsumsi alkohol, obesitas, dan kurang olahraga juga dapat meningkatkan risiko asam urat.
     

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI