1. Gangguan Siklus Menstruasi
Gejala utama dari fase perimenopause yaitu siklus menstruasi yang terganggu hingga tidak beraturan. Kadang siklusnya singkat, kadang berhenti sejenak, dan kemudian mulai lagi. Kondisi ini dapat terjadi karena ovulasi (pengeluaran sel telur) tidak bisa diprediksi.
2. Hot Flashes atau Berkeringat Malam
Seseorang yang memasuki masa perimenopause kerap merasakan kepanasan kemudian berkeringat walaupun suhunya normal.
3. Perubahan Suasana Hati atau Mood Swing
Perubahan hormon membuat seseorang lebih gampang cemas, murung dan bahkan marah.
4. Penurunan Gairah Seksual dan Kekeringan pada Daerah Kewanitaan
Hal ini bisa disebabkan karena hormon esterogen yang menurun.
Selain 4 gejala utama, beberapa wanita juga akan mengalami gejala-gejala lain yang dapat terjadi pada fase perimenopause antara lain:
Baca Juga: Cara Olahraga yang Tepat Saat Menopause, Kurangi Risiko Osteoporosis dan Penyakit Kardiovaskular
- Gangguan tidur. Kondisi ini sering kali disebabkan karena hot flash atau keringat malam, namun gangguan tidur juga bisa terjadi tanpa adanya hot flash.
- Infeksi saluran kemih. Kadar estrogen yang rendah di dalam tubuh juga membuat kandung kemih rentan terkena infeksi saluran kemih.
- Pengeroposan tulang. Seiring dengan turunnya kadar estrogen, maka pengkroposan tulang akanblebih cepat daripada proses pembentukannya dan bisa meningkatkan risiko osteoporosis.
- Peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penanganan Perimenopause