Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 21 November 2024 | 18:29 WIB
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
Ilustrasi nyamuk demam berdarah dengue (DBD) (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama musim hujan, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD). Atas dasar dasar itu, penting menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.

"Masyarakat harus waspada terhadap genangan air. Barang-barang bekas yang memungkinkan genangan air sebaiknya dihilangkan dan dikurangi," kata Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, Kamis (21/11/2024).

Menurutnya, kasus DBD cenderung meningkat pada awal dan akhir musim hujan. Curah hujan tinggi menciptakan genangan air yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.

Pada awal musim hujan, nyamuk penyebab demam berdarah tidak dapat menyebar jauh karena intensitas hu jan yang tinggi. Namun, pada akhir musim hujan saat curah hujan berkurang, nyamuk kembali aktif dan penyebarannya meluas.

Tri Yunis menyebutkan, puncak peningkatan kasus biasanya terjadi pada bulan November hingga Desember, serta Maret hingga Juni.

Ia menegaskan pentingnya menerapkan langkah-langkah pencegahan, termasuk program 3M: Menguras tempat penampungan air, Menutup wadah air, dan Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Selain pola hidup bersih, vaksinasi juga menjadi langkah penting untuk mencegah demam berdarah.

"Vaksinasi sangat efektif, terutama bagi mereka yang belum pernah terinfeksi virus dengue," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa mereka yang sudah pernah terinfeksi tetap bisa divaksin dengan aturan khusus.

Tri Yunis menekankan bahwa penurunan kasus demam berdarah membutuhkan intervensi terpadu yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dan sektor lainnya.

"Tidak ada solusi tunggal. Langkah-langkah seperti vaksinasi, penggunaan obat nyamuk, dan program 3M harus dijalankan bersamaan," tegasnya.

Kasus Demam Berdarah Meningkat di Indonesia

Ketua Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki), Astrid B. Sulistomo, mengungkapkan bahwa kasus DBD di Indonesia terus meningkat. Situasi ini diperburuk oleh musim hujan yang sedang berlangsung di hampir seluruh wilayah tanah air, yang memicu perkembangan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyakit ini.

“DBD di Indonesia pernah mencapai puncaknya pada 2016. Meskipun ada penurunan kasus pada 2017-2018, tren tersebut tidak bertahan lama. Saat ini, jumlah penderita DBD kembali meningkat,” kata Astrid, Kamis (21/11/2024).

Astrid menjelaskan bahwa DBD adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, maupun status sosial.

Jika tidak ditangani secara efektif, kasus ini berpotensi terus bertambah, terutama di musim hujan.

Pemerintah telah mencoba berbagai cara untuk menekan angka kasus DBD, salah satunya adalah inovasi penyebaran Nyamuk Wolbachia.

Nyamuk ini dikembangkan dengan menyisipkan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Program ini bertujuan mengurangi kemampuan nyamuk menularkan virus dengue.

Meski menjadi langkah inovatif, Astrid menuturkan hasil penyebaran Nyamuk Wolbachia belum maksimal. “Salah satu wilayah di dekat Yogyakarta berhasil menekan penyebaran DBD dengan metode ini. Namun, di daerah lain hasilnya belum optimal,” ungkapnya.

Faktor penyebabnya kemungkinan berkaitan dengan jenis virus, cara pelaksanaan, atau perbedaan kondisi lingkungan.

Sejauh ini, penyebaran Nyamuk Wolbachia telah dilakukan di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.
Tingginya Angka Kasus dan Kematian

Menurut data terbaru, hingga pekan ke-38 tahun 2024, kasus DBD di Indonesia telah menyerang 1.200 jiwa, dengan lebih dari 1.000 kasus berujung pada kematian. Angka ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih waspada, terutama dengan pola hidup bersih dan pemberantasan sarang nyamuk. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI