Ketahui Faktor Genetik dan Lingkungan yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Otak

Kamis, 21 November 2024 | 17:40 WIB
Ketahui Faktor Genetik dan Lingkungan yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Otak
Ilustrasi Kanker Otak (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker otak adalah pertumbuhan sel abnormal di jaringan otak yang membentuk tumor. Tumor dapat bersifat jinak (tidak menyebar) atau ganas (kanker), dan dapat mengganggu fungsi otak, seperti gerakan, pikiran, dan emosi. 

Kanker ini bisa berasal dari otak itu sendiri (tumor primer) atau menyebar dari organ lain (tumor metastatik). Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi faktor genetik, mutasi sel, dan paparan radiasi dapat meningkatkan risikonya.

Dokter Spesialis Bedah Saraf Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Wienorman Gunawan, Sp.BS menjelaskan, jika berdasarkan penelitian medis, beberapa faktor yang diyakini berperan dalam risiko terkena kanker otak meliputi faktor genetik, mutasi DNA, paparan radiasi, serta pengaruh lingkungan tertentu.

"Penting untuk mengenali gejala awal kanker otak dan segera melakukan konsultasi medis. Kombinasi deteksi dini dan pendekatan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan," pungkas dia dalam siaran pers Bethsaida Hospital yang Suara.com terima baru-baru ini.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Melentikkan Bulu Mata, Pernah Mencobanya?

Peran Genetik dalam Risiko Kanker Otak

Faktor genetik memainkan peran penting dalam risiko kanker otak. Beberapa orang memiliki mutasi genetik atau riwayat keluarga yang meningkatkan risiko tumor otak. Sebagai contoh:

1. Sindrom Genetik Tertentu: Seperti neurofibromatosis tipe 1 dan 2, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Turcot, dan sindrom Gorlin, semuanya terkait dengan peningkatan risiko tumor otak. Individu dengan kondisi ini memiliki peluang lebih tinggi terkena kanker otak dibandingkan populasi umum.

2. Riwayat Keluarga: Meskipun hanya sekitar 5-10%, keberadaan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko.

Peran Lingkungan dalam Risiko Kanker Otak

Baca Juga: 5 Efek Samping Berbahaya Jika Konsumsi Kunyit secara Berlebihan

Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker otak meliputi:

1. Paparan Radiasi: Radiasi ionisasi, telah terbukti meningkatkan risiko tumor otak primer seperti glioma. Misalnya, individu yang menjalani radiasi terapi kepala memiliki risiko lebih tinggi terkena glioma dan meningioma.

2. Paparan Bahan Kimia: Meskipun penelitian belum memberikan bukti konklusif, beberapa bahan kimia tertentu seperti pestisida, bahan pelarut, dan bahan kimia industri diduga berperan dalam meningkatkan risiko tumor otak.

3. Faktor Lain: Beberapa studi mencoba menghubungkan polusi udara dan paparan radiasi elektromagnetik dari perangkat seperti ponsel dengan risiko kanker otak, tetapi bukti masih terbatas dan tidak konklusif

Bagaimana Cara Mendiagnosis Kanker Otak?

Sebagian besar tumor otak biasanya baru terdeteksi setelah gejala muncul. Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan secara rinci gejala yang dirasakan serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. 

"Jika ada kecurigaan terhadap kanker otak, dokter akan merekomendasikan beberapa tes khusus untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab gejala lainnya," tambah dia.

Di Bethsaida Hospital, deteksi dini kanker otak dapat dilakukan dengan beberapa rangkaian tes, yaitu melalui Pencitraan (MRI & CT Scan), EEG, Angiografi Serebral, Fungsi Lumbal dan Biopsi Jarum Stereotaktik.

Penanganan kanker otak bergantung pada jenis, lokasi, ukuran tumor, serta kondisi kesehatan pasien. Pendekatan utama yang dapat dilakukan meliputi:

1. Pembedahan: Mengangkat sebanyak mungkin tumor tanpa merusak jaringan otak sehat.

2. Terapi Radiasi: Menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.

3. Kemoterapi: Pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya.

4. Terapi Target: Menggunakan obat yang secara khusus menargetkan sel kanker dengan efek minimal pada sel normal.

5. Terapi Imun: Merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

Setiap pasien akan menerima perawatan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik mereka, dengan tujuan memperlambat perkembangan kanker, meringankan gejala, dan meningkatkan kualitas hidup. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI