Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 20 November 2024 | 17:50 WIB
Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya
Ilustrasi bayi yang baru lahir (Freepik/rawpixel.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir sangat perlu diwaspadai. Gejalanya menunjukkan tubuh tampak membiru.

Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Suprayitno Wardoyo mengatakan, warna tubuh biru dapat mengindikasikan kelainan pada jantung atau paru-paru sehingga membutuhkan pemeriksaan segera.

"Jika bayi lahir dengan keluhan tampak biru, biasanya ini menandakan adanya gangguan pada jantung atau paru-paru, khususnya kekurangan oksigen dalam tubuh. Kondisi ini disebut penyakit jantung bawaan tipe biru, di mana saturasi oksigen dalam tubuh anak berada di bawah 90 persen," kata Suprayitno, Rabu (20/11/2024).

Suprayitno menjelaskan bahwa penyakit jantung bawaan terbagi dalam dua kategori, yaitu tipe biru dan tipe tidak biru. Pada tipe biru, kelainan terjadi akibat gangguan aliran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru.

"Penyempitan aliran darah menyebabkan oksigen yang dialirkan ke tubuh sangat kurang. Bahkan, ada kondisi aliran darah yang tidak menuju paru-paru tetapi langsung ke sistem peredaran darah besar," ujarnya.

Bayi dengan kelainan ini biasanya menunjukkan warna biru pada bibir, ujung jari, hingga bagian tubuh tertentu. Gejala bisa bervariasi, dari ringan hingga berat.

"Pada kasus ringan, bayi tampak lebih biru saat menangis atau mengejan. Namun, pada kasus berat, bayi bisa tampak sangat biru sejak lahir," tambah Suprayitno.

Kelainan ini memerlukan tindakan medis cepat. "Jika penanganan terlambat, organ tubuh lain akan terpengaruh, seperti penurunan kesadaran, kejang, hingga gangguan fungsi jantung," jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa kondisi ini dapat berujung pada komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

Selain itu, Suprayitno menyebutkan, pencegahan terhadap penyakit jantung bawaan dapat dilakukan dengan menghindari faktor risiko selama kehamilan. Hal ini mencakup mencegah infeksi pada trimester pertama, menghindari konsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter, serta menjauhi alkohol.

"Saat ini di Indonesia, deteksi dini penyakit jantung bawaan pada janin sudah bisa dilakukan, tetapi tindakan intervensi selama kehamilan belum tersedia seperti di negara maju," ungkap Suprayitno.

Dengan teknologi saat ini, mendeteksi penyakit jantung bawaan dapat dilakukan sebelum bayi dilahirkan. Hal ini memberi peluang lebih besar untuk penanganan medis tepat waktu dan mencegah risiko komplikasi fatal. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI