Suara.com - Kebersihan toilet sekolah adalah aspek yang sering dianggap sepele, tetapi memiliki dampak besar terhadap kesehatan, kenyamanan, dan pembelajaran siswa. Edukasi kebersihan toilet di sekolah menjadi krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak-anak.
Berdasarkan Profil Sanitasi Sekolah tahun 2022, hanya 28% satuan pendidikan di Indonesia yang memiliki layanan Air, Sanitasi, dan Kebersihan (WASH) dasar. Masih ada 71% yang memiliki layanan WASH terbatas, dan 1% tidak memiliki akses sama sekali.
Contoh kasus di Kabupaten Subang menunjukkan bahwa hanya 20% toilet sekolah dasar memenuhi standar kesehatan. Fasilitas minim, kurangnya tempat sampah, dan keterbatasan jumlah toilet menjadi tantangan utama.
“Toilet atau WC di sekolah Kabupaten Subang, khususnya toilet Sekolah Dasar, saat ini kondisinya baru mencapai 20% yang sudah memenuhi syarat kesehatan. Kebanyakan toilet di sekolah masih belum tersedia tempat sampah, sabun cair, alat dan pembersih toilet. Dan, dari jumlah ketersediaannya, jumlah toiletnya juga masih belum sesuai proporsi, artinya masih kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah peserta didik di sekolah tersebut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi, SH., MH.Kes, ditulis Sabtu (16/11/2024).
Baca Juga: Dokter Peringatkan: Hentikan Kebiasaan Main HP di Toilet, Bahayanya Nggak Main-main!
Pemerintah telah menetapkan standar minimal fasilitas toilet melalui Permendiknas No. 24 Tahun 2007, seperti kebutuhan minimal satu jamban untuk 50 siswa perempuan atau 60 siswa laki-laki. Namun, implementasi di lapangan masih jauh dari ideal.
Mengapa Edukasi Kebersihan Toilet Penting?
1. Mencegah Penyebaran Penyakit
Kebersihan toilet yang buruk dapat menyebabkan penyakit seperti diare dan infeksi kulit. Edukasi membantu siswa memahami cara menjaga kebersihan untuk mencegah penyakit.
2. Membentuk Kebiasaan Positif
Baca Juga: Benarkah Tisu Toilet Beraroma Picu Infeksi Jamur? Ini Penjelasan Ahli Kesehatan
Dengan belajar menjaga kebersihan toilet sejak dini, anak-anak terbiasa hidup bersih, yang akan terbawa hingga dewasa.
3. Lingkungan Belajar yang Nyaman
Toilet yang bersih mengurangi rasa enggan siswa untuk menggunakannya, sehingga mereka dapat fokus belajar tanpa gangguan kesehatan.
4. Mendorong Tanggung Jawab Kolektif
Edukasi kebersihan toilet melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk siswa, guru, dan staf, untuk bekerja sama menjaga kebersihan fasilitas.
Program dan Inisiatif Edukasi Kebersihan Toilet
Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk program tahunan Bersih-bersih Toilet Sekolah (BTS) yang diinisiasi oleh WPC, bagian dari WINGS Group Indonesia. Program ini mengedukasi siswa tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), melibatkan mereka dalam membersihkan toilet, serta menyediakan fasilitas kebersihan.
Pada tahun 2024, program ini melibatkan ratusan SD di 29 provinsi, bersamaan dengan peringatan Hari Toilet Sedunia. Selain itu, WPC menyediakan produk kebersihan dengan formula yang terbukti efektif membunuh 99,9% kuman, mendukung sanitasi yang lebih baik di sekolah.
Dampak Edukasi Kebersihan Toilet
- Kesehatan Siswa Lebih Terjaga: Edukasi ini membantu menurunkan risiko absensi akibat penyakit.
- Kondisi Toilet Lebih Baik: Dengan melibatkan siswa, toilet sekolah terjaga kebersihannya secara berkelanjutan.
- Masa Depan Anak Lebih Cerah: Akses toilet bersih meningkatkan kualitas hidup dan pembelajaran siswa.
“Kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan akses lingkungan yang aman, bersih, dan sehat. Tidak hanya di rumah, tetapi juga di sekolah di mana mereka menghabiskan banyak waktunya untuk beraktivitas sehari-hari. Untuk itu WPC hadir, turun langsung mengupayakan toilet bersih dan layak di sekolah demi mewujudkan masa depan anak-anak Indonesia yang unggul dan berprestasi, serta terhindar dari ancaman kuman penyakit,” ujar Fenny Tjuatja Dharma, Marketing Manager Household Category WINGS Group Indonesia.