Suara.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat di Indonesia. Berdasarkan data kesehatan nasional, satu dari sepuluh orang dewasa di Indonesia hidup dengan diabetes. Angka ini tidak hanya mencerminkan besarnya tantangan kesehatan yang dihadapi, tetapi juga menjadi peringatan akan potensi krisis kesehatan di masa depan.
Komplikasi diabetes menjadi momok yang mengerikan bagi para penyandangnya. Penyakit jantung koroner sering muncul sebagai komplikasi utama, di mana pembuluh darah yang mengalami kerusakan akibat gula darah tinggi menyebabkan resiko serangan jantung meningkat. Belum lagi masalah ginjal yang dapat berujung pada kebutuhan cuci darah seumur hidup, membuat kualitas hidup penderita menurun drastis.
Gangguan saraf akibat diabetes juga tidak kalah mengkhawatirkan. Banyak penderita mengalami mati rasa pada kaki dan tangan, yang jika tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada amputasi. Kerusakan saraf ini juga dapat mempengaruhi organ-organ vital lainnya, termasuk sistem pencernaan dan fungsi seksual.
Yang lebih memprihatinkan, sebagian besar kasus diabetes di Indonesia ternyata bisa dicegah. Gaya hidup modern dengan pola makan tinggi gula dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, serta stres yang tidak terkendali menjadi pemicu utama. Urbanisasi yang pesat dan perubahan pola hidup tradisional ke modern turut berkontribusi pada peningkatan jumlah penderita diabetes.
Baca Juga: 4 Mitos dan Fakta Diabetes, Termasuk Larangan Konsumsi Gula hingga Obesitas
Untuk menghadapi tantangan ini, layanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi menjadi solusi penting. Salah satu inovasi terbaru adalah kehadiran Klinik Diabetes Ca-Re di Merial Tower, RS PELNI, yang mengusung pendekatan one-stop service dan teknologi terdepan untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien.
Apa Itu Layanan One-Stop Service di Klinik Diabetes Ca-Re?
Klinik Diabetes Ca-Re dirancang untuk memberikan seluruh kebutuhan perawatan pasien diabetes di satu lokasi. Konsep one-stop service ini mengintegrasikan berbagai layanan dalam satu atap, mulai dari diagnosis, pengobatan, hingga edukasi pencegahan.
Layanan Unggulan di Klinik Diabetes Ca-Re
- Klinik Edukasi Diabetes
Membantu pasien memahami pengelolaan diabetes sehari-hari, termasuk pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan penggunaan obat. - Klinik Kaki Diabetes
Fokus pada pencegahan dan pengobatan komplikasi pada kaki, seperti ulkus diabetik, yang sering menjadi penyebab amputasi. - Skrining Dini Komplikasi Diabetes
Deteksi awal komplikasi seperti gangguan jantung, ginjal, dan saraf untuk mencegah perkembangan kondisi yang lebih parah. - Konsultasi Multidisiplin
Pasien mendapatkan akses ke tim dokter spesialis, termasuk endokrinologi, kardiologi, dan nefrologi, yang bekerja sama untuk menyusun rencana perawatan personal.
dr Lukman menjelaskan beberapa keunggulan one-stop service yang didapatkan di Klinik Diabetes Ca-Re antara lain:
Baca Juga: 5 Masalah Kulit yang Jadi Pertanda Serius Adanya Penyakit Diabetes
- Keunggulan One-Stop Service
- Efisiensi Waktu dan Biaya: Semua layanan tersedia dalam satu tempat, mengurangi kebutuhan pasien untuk berpindah-pindah fasilitas.
- Pelayanan Multidisiplin: Kolaborasi antar spesialis memastikan penanganan yang lebih komprehensif.
- Pemantauan Terintegrasi: Adanya koordinator klinis yang memantau kondisi pasien dari awal hingga akhir perjalanan perawatan.
- Manfaat Pendekatan Terpadu untuk Pasien Diabetes
- Personalisasi Perawatan: Rencana perawatan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien berdasarkan data kesehatan mereka.
- Pemantauan Jangka Panjang: Teknologi memungkinkan dokter untuk terus memantau perkembangan kondisi pasien.
- Pencegahan Komplikasi: Deteksi dini melalui skrining terintegrasi membantu mencegah komplikasi serius.
“Berdasarkan data kesehatan nasional, penyakit jantung dan ginjal tetap menjadi penyebab utama angka kesakitan dan kematian di Indonesia. Diabetes Ca-Re Merial Tower RS PELNI ini hadir sebagai bukti komitmen RS Pelni dan PT Pertamina Bina Medika IHC untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, dengan harapan menjadi pusat rujukan unggulan dalam penanganan pasien jantung dan ginjal secara terintegrasi," tutur Dr dr Lukman Ma'ruf, Sp.BS(K), Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC.