Selain itu, tingkat serangan jantung pada pasien yang mengonsumsi salah satu dari obat ini tercatat hanya 1,5 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 6,1 persen pada mereka yang tidak mengonsumsi obat tersebut.
Peneliti menyimpulkan bahwa pengobatan dengan GLP-1 atau SGLT2 berhubungan dengan penurunan risiko stroke berulang dan kondisi kardiovaskular lainnya meski terdapat variabel-variabel tambahan yang dapat mempengaruhi hasil.