Suara.com - Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah pada dinding arteri terlalu tinggi. Kondisi ini jika tidak dikontrol dengan baik dapat memicu berbagai penyakit serius seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal. Salah satu cara untuk mengelola darah tinggi adalah dengan mengatur pola makan.
Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari?
Dikutip dari beragam sumber salah satunya pafikotapontianak.org, beberapa jenis makanan sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya oleh pengidap darah tinggi. Berikut daftarnya:
1. Garam
Baca Juga: Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi di Usia Muda: Jangan Anggap Sepele!
Salah satu musuh terbesar bagi pengidap darah tinggi adalah garam atau natrium. Ketika kita mengonsumsi garam, tubuh akan menahan lebih banyak air. Penumpukan air ini dapat meningkatkan volume darah yang bersirkulasi, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Akibatnya, tekanan darah pun meningkat. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita hipertensi untuk membatasi asupan garam. Makanan olahan seperti keripik, makanan kalengan, saus, dan makanan cepat saji umumnya mengandung kadar garam yang tinggi.
2. Lemak Jenuh dan Trans
Lemak jenuh dan lemak trans juga merupakan zat yang harus diwaspadai oleh pengidap darah tinggi. Lemak jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Kolesterol jahat dapat menempel pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak.
Penumpukan plak ini dapat menyempitkan pembuluh darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat. Sumber lemak jenuh dan trans yang umum ditemukan adalah daging merah, kulit ayam, produk susu full cream, mentega, margarin, dan makanan gorengan.
Baca Juga: 11 Herbal untuk Kolesterol yang Bantu Jaga Kesehatan Jantung, Mudah Ditemukan
3. Manis Berlebih
Konsumsi gula berlebih juga dapat menjadi pemicu darah tinggi. Gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama di area perut. Peningkatan berat badan ini dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, makanan dan minuman manis seringkali mengandung tambahan garam yang dapat memperparah kondisi hipertensi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi gula dan memilih makanan dan minuman yang lebih sehat.
4. Alkohol
Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Selain itu, konsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat merusak jantung dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, sebaiknya hindari atau batasi konsumsi alkohol jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.
Kesimpulan
Mengelola tekanan darah tinggi memerlukan perhatian khusus pada pola makan. Beberapa jenis makanan seperti yang mengandung banyak garam, lemak jenuh, lemak trans, gula, dan alkohol harus dibatasi atau dihindari.
Makanan-makanan ini dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko obesitas, yang semuanya dapat memperburuk kondisi hipertensi.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.
Selain mengatur pola makan, penting juga untuk menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, mengelola stres, cukup tidur, dan berhenti merokok. Dengan kombinasi pola makan sehat dan gaya hidup aktif, Anda dapat mengontrol tekanan darah dan meningkatkan kualitas hidup.