Terapi Cahaya: Solusi Ampuh Atasi Depresi Tanpa Obat?

Riki Chandra Suara.Com
Jum'at, 08 November 2024 | 16:14 WIB
Terapi Cahaya: Solusi Ampuh Atasi Depresi Tanpa Obat?
Ilustrasi berjemur (Pexels/ Andrea Piacquandio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Jama Psychiatry mengungkapkan bahwa terapi cahaya terang dapat membantu meredakan gejala depresi non musiman pada 40 persen pasien.

Penelitian ini menunjukkan terapi tanpa obat itu bisa menjadi alternatif bagi mereka yang mengalami kekhawatiran terhadap efek samping dari pengobatan farmasi.

Menurut laporan Medical Daily, terapi cahaya terang telah terbukti efektif dalam meredakan gejala depresi, khususnya pada pasien dengan gangguan suasana hati nonmusiman.

Para peneliti mencatat bahwa pengobatan dengan terapi cahaya ini juga bisa meningkatkan waktu respons awal pada pasien yang menjalani terapi.

Dalam penelitian ini, tim peneliti menganalisis 11 uji klinis dengan melibatkan 858 pasien yang telah didiagnosis mengalami gangguan depresi nonmusiman.

Para pasien tersebut dipaparkan pada cahaya putih terang dengan intensitas 10.000 lux selama sekitar 30 menit setiap harinya.

Para peneliti mencatat bahwa pasien yang menjalani terapi cahaya terang menunjukkan tingkat keberhasilan atau respons terapi sebesar 40 persen, lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang mencapai 23 persen.

Pasien yang terpapar cahaya terang ini juga mengalami peningkatan tingkat remisi, dengan skor depresi yang berkurang secara signifikan berdasarkan pengukuran Hamilton Depression Rating Scale (HAM-D).

Para ahli juga menyoroti bahwa biaya terapi ini cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pengobatan antidepresan konvensional.

"Paparan cahaya eksternal umumnya tidak melibatkan biaya atau batasan, sehingga terapi ini dapat menjadi solusi yang efisien dan terjangkau bagi penderita gangguan depresi nonmusiman," jelasnya.

Terapi cahaya terang tidak hanya bermanfaat bagi pasien depresi, tetapi juga terbukti membantu mengatur siklus tidur atau ritme sirkadian pada mereka yang memiliki masalah tidur.

Terapi ini dapat mengatasi sindrom fase tidur tertunda, suatu kondisi yang membuat seseorang sulit tidur dan bangun pada waktu yang normal.

Namun, para ahli memperingatkan agar tidak sembarangan menggunakan terapi cahaya ini tanpa arahan dari penyedia layanan kesehatan. Durasi paparan dan intensitas cahaya yang tepat sangat penting untuk efektivitas dan keamanan terapi tersebut. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI