Suara.com - Pernahkah Anda merasa bahagia setelah menyantap makanan tertentu? Atau sebaliknya, mengalami gangguan pencernaan saat sedang stres?
Menurut pencetus Jurus Sehat Rasulullah, dr. Zaidul Akbar, fenomena ini bukanlah kebetulan. Ini adalah bukti nyata adanya hubungan erat antara perut dan otak yang dikenal dengan istilah Gut Brain Axis.
Apa itu Gut Brain Axis?
dr. Zaidul Akbar menjelaskan Gut Brain Axis adalah hubungan dua arah yang kompleks antara sistem pencernaan dan otak. Hubungan ini meski tidak terlihat, sangat memengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang.
Baca Juga: Detoks Usus dan Ramuan Herbal ala Dokter Zaidul Akbar, Ampuh Buat Mengusir Asma!
"Perut sama otak kita itu sebenarnya nyambung, istilahnya gut brain axis. Kalau suka galau, sedih, gampang baper, coba direnungin apa yang sering dimakan? Lebih sering makanan olahan atau makanan asli? Soalnya perut kita itu sukanya sama makanan alami, sehat, dan penuh enzim," terang dr. Zaidul Akbar, dikutip Jumat (1/11/2024).
Hubungan perut dan otak ini melibatkan berbagai mekanisme, termasuk:
- Saraf vagus yang menghubungkan otak dengan sistem pencernaan
- Neurotransmitter yang diproduksi di usus
- Mikrobioma usus yang berperan dalam kesehatan mental
- Sistem kekebalan tubuh yang mempengaruhi fungsi otak dan pencernaan
Bagaimana Makanan Mempengaruhi Suasana Hati?
Mengutip Very Well Mind, penelitian menunjukkan bahwa apa yang kita makan memiliki dampak langsung pada kesehatan mental dan emosional kita. Berikut beberapa cara makanan mempengaruhi suasana hati:
- Produksi Serotonin
- 90 % serotonin (hormon kebahagiaan) diproduksi di usus
- Makanan sehat mendukung produksi serotonin optimal
- Makanan olahan dapat mengganggu keseimbangan hormon
- Mikrobioma Usus
- Bakteri baik di usus berperan dalam produksi neurotransmitter
- Pola makan sehat mendukung keseimbangan mikrobioma
- Makanan olahan dapat merusak keseimbangan bakteri usus
Makanan yang Mendukung Kesehatan Mental
Baca Juga: Makna Mendalam 'Pains Remains: I' Lorna Shore, Lagu Galau Berkedok Metal
dr. Zaidul Akbar menekankan pentingnya memberikan perut asupan makanan alami dan sehat. Beberapa contoh makanan yang dimaksud antara lain:
- Makanan Alami dan Segar
- Buah-buahan segar
- Sayuran hijau
- Biji-bijian utuh
- Protein hewani berkualitas tanpa pengawet
- Makanan Kaya Probiotik
- Yogurt
- Kimchi
- Kombucha
- Asinan sayur fermentasi
- Makanan Kaya Serat
- Oatmeal
- Kacang-kacangan
- Sayuran berdaun hijau
- Buah-buahan berkulit
Tips Makan Sehat Anti Baper dan Galau
Dampak makanan olahan terhadap kesehatan mental cukup signifikan. Makanan olahan seringkali meningkatkan peradangan dalam tubuh, mengganggu keseimbangan gula darah, merusak mikrobioma usus, dan menurunkan produksi neurotransmitter yang penting bagi kestabilan emosi.
Untuk menjaga kesehatan perut dan mental, prioritaskan makanan segar, seperti memilih bahan makanan yang alami, menghindari makanan yang terlalu banyak diproses, dan lebih sering memasak sendiri.
Selain itu, penting untuk makan dengan mindful: kunyahlah makanan dengan baik, makan dalam suasana yang tenang, dan hindari gangguan saat makan. Membangun rutinitas makan sehat juga bermanfaat, seperti dengan mengatur jadwal makan secara teratur, menyiapkan menu seimbang, serta menghindari makanan cepat saji.
Hubungan antara perut dan otak bukanlah sekadar teori, melainkan fakta ilmiah yang telah terbukti melalui berbagai penelitian. Dengan memahami pentingnya Gut Brain Axis, kita dapat membuat pilihan makanan yang lebih baik untuk mendukung kesehatan fisik dan mental.
dr. Zaidul Akbar mengeingatkan jika Anda sering mengalami perubahan suasana hati atau masalah kesehatan mental, mulailah memperhatikan pola makan Anda. Seringkali, solusi untuk mood yang lebih baik dimulai dari piring kita sendiri.