Makan Siang Bergizi Jadi Kunci Kesehatan Mental yang Optimal

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:29 WIB
Makan Siang Bergizi Jadi Kunci Kesehatan Mental yang Optimal
Ilustrasi makan siang bergizi (Pixabay/Hans)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini, banyak orang menganggap bahwa sarapan adalah waktu makan terpenting dalam sehari. Tapi, makan siang pun ternyata tak kalah penting! Makan siang yang bergizi seimbang dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh dan otak untuk beraktivitas di sisa hari, serta berkontribusi pada kesehatan mental yang optimal.

Faktanya, makanan yang kita konsumsi tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga kesehatan mental. Secara garis besar, inilah manfaat yang bisa didapat dengan memilih menu makan siang yang tepat:

  • Meningkatkan mood: Nutrisi yang tepat membantu mengatur hormon serotonin dan dopamine yang berperan dalam mengatur suasana hati.
  • Meningkatkan konsentrasi: Asupan nutrisi yang cukup membantu otak bekerja lebih optimal.
  • Mencegah stres: Makan siang yang sehat dapat membantu mengurangi tingkat stres.

Nah, makan siang bergizi ini telah menjadi salah satu langkah nyata pemerintah untuk memastikan generasi penerus bangsa, terutama anak-anak dan remaja, agar dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan berkualitas.

Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmadi Tawalla, mengatakan bahwa dengan semakin meningkatnya tantangan global, penting bagi pemerintah untuk memastikan anak muda mendapatkan asupan nutrisi yang tepat agar dapat bersaing dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp 2 Triliun untuk Program Makan Gratis

“Pemerintah sudah berada di jalur yang benar dengan berbagai program yang mendorong keterlibatan pemuda, termasuk pemenuhan gizi yang baik dan pendidikan yang merata,” ujarnya dalam dialog Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema 'Kaum Muda Menyongsong Indonesia Emas', Senin (28/10/2024).

Dzulfikar melanjutkan bahwa generasi Z, yang dikenal sebagai generasi digital native, sering menghadapi masalah kesehatan mental. Survei menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.

Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan yang bersih dan pemenuhan gizi seimbang turut berperan penting dalam membangun mental yang tangguh. Nutrisi yang tepat dapat mempengaruhi suasana hati, energi, dan kemampuan fokus, yang semuanya penting untuk prestasi akademik dan perkembangan pribadi.

“Gizi yang baik tidak hanya berkontribusi pada kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental dan perkembangan sosial mereka,” ujarnya.

Menurutnya, dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang memiliki kompetensi, kreativitas, dan inovasi tinggi. Upaya ini dapat terpenuhi oleh generasi yang memiliki akses kepada gizi baik dan pendidikan yang merata.

Baca Juga: Jam Koma, Gen Z dan Fenomena Kesehatan Mental Era Digital

Selain itu, penting untuk memperhatikan bahwa Gen Z sebagai generasi paling muda dalam angkatan kerja, memiliki karakteristik unik. Mereka dikenal sebagai generasi yang spontan, reaktif, dan memiliki keterbukaan pikiran yang luar biasa.

Dengan demikian, memberikan kesempatan para generasi muda, termasuk Gen Z, untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program pemerintah dan masyarakat akan menjadi modal sangat berharga dalam menyongsong masa depan.

“Ada peluang besar bagi anak muda untuk berkontribusi, termasuk dalam pemerintahan,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI