Suara.com - Kurun 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, masyarakat Indonesia merasakan pembaruan layanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mau pun Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes), serta dimutakhirkan dengan rumah sakit tanpa dinding alias telemedicine di masa pandemi Covid-19 sampai masa New Normal (2020-2022).
Pemandangan Puskesmas dipenuhi pasien berangsur surut, layanan digital dikerahkan, sehingga terbentuk langkah preventif mengurangi terjadinya penularan, baik antarpasien sampai tenaga medis. Sehingga nilai sehat setiap individu turut meningkat.
Nilai-nilai kesehatan setiap warga negara juga bisa dirasakan lewat pengobatan di Puskesmas menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan.
![Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. [Dok.Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/01/67621-kartu-bpjs-kesehatan.jpg)
Termasuk bagi para pasien yang membutuhkan tindakan lanjut seperti operasi, Puskesmas menjadi garda terdepan untuk mendeteksi kondisi pasien, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah atau Pusat, agar bisa ditangani secara maksimal, termasuk bila dibutuhkan penanganan lebih lanjut seperti tindakan bedah atau operasi. Dengan pembiayaan yang dibayarkan berdasar keikutsertaan BPJS Kesehatan.
Antara lain meliputi operasi miom, operasi kista, operasi tumor, operasi katarak, operasi timektomi, operasi bedah vaskuler, operasi kanker, operasi pengganti sendi lutut, operasi bedah empedu, dan operasi kelenjar getah bening.
![Warga menjalalni pemeriksaan USG gratis di Puskesmas di Tangerang, Banten. [Kesehatan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/05/79762-warga-menjalalni-pemeriksaan-usg-gratis-di-puskesmas-di-tangerang-banten-kesehatan.jpg)
Dikutip dari Setkab.go.id, pada 2017 Presiden Joko Widodo telah meminta Puskesmas harus diarahkan kepada pencegahan secara dini warga dari segala penyakit. Sehingga tenaga kesehatan aktif mendatangi masyarakat.
“Yang benar adalah kita membuat masyarakat itu tidak sakit, masyarakat itu sehat. Yang benar itu. Sehingga Puskesmas sepi, rumah sakit sepi. Jangan dibalik-balik. Buat masyarakat sehat, agar rumah sakit itu sepi, agar Puskesmas itu sepi,” demikian papar Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2017, peluncuran Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS), serta Pembangunan 124 Puskesmas Perbatasan, di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Acara ini diikuti 1.787 peserta dari berbagai lintas sektor dari pusat dan daerah.
![Infografis 10 Tahun Presiden Jokowi sektor Layanan Puskesmas [Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/10/29/64784-infografis-puskesmas-10-tahun-pres-jokowi.jpg)
Presiden Joko Widodo saat itu juga menandaskan agar Puskesmas juga memberikan penyuluhan tentang protein, dan hal-hal sederhana yang bisa dipahami masyarakat agar sehat. Sesuai fungsi Puskesmas untuk menyehatkan warga selain mengobati.
Menurut Presiden Joko Widodo, tenaga kesehatan harus aktif mendatangi masyarakat. Bukan menunggu di Puskesmas, menanti orang sakit.
“Datangi mereka. Gencarkan, beritahukan mana yang benar, mana yang salah, mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, sehingga pendekatan kepada keluarga ini sangat diperlukan,” tandasnya.