Dokter Bukan Robot: IDI Tegaskan Pentingnya Sentuhan Manusia di Era Teknologi

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 24 Oktober 2024 | 17:52 WIB
Dokter Bukan Robot: IDI Tegaskan Pentingnya Sentuhan Manusia di Era Teknologi
Potret ilustrasi dokter. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, menekankan bahwa dalam menghadapi perkembangan teknologi kesehatan, dokter tidak bisa sepenuhnya mengandalkan teknologi, melainkan harus tetap menerapkan pendekatan humanis kepada pasien.

Menurut Adib, dokter dan tenaga kesehatan harus mengelola pasien dengan sentuhan manusiawi, bukan hanya seperti mesin.

"Kami tidak mengelola pasien seperti mesin, tetapi sebagai manusia yang harus mendapatkan perhatian melalui komunikasi dan sentuhan," ujarnya, Kamis (24/10/2024).

Teknologi kesehatan memang memudahkan dalam mendiagnosis, namun hal ini tidak boleh menggantikan interaksi langsung dengan pasien.

Adib juga menjelaskan bahwa teknologi hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam proses diagnostik, bukan sumber pengetahuan baru.

"Teknologi hanyalah tools untuk mempermudah pekerjaan dokter, bukan sebagai pengganti cara tradisional dalam memberikan pelayanan kesehatan yang humanis," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi kesehatan dan pendekatan tradisional yang memberikan human touch. Dokter perlu terus mengedepankan pelayanan yang mengutamakan komunikasi yang baik dengan pasien.

"Dokter tidak boleh melihat pasien hanya sebagai obyek, tetapi juga harus memperlakukan mereka sebagai subyek, sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan menurunkan risiko pelanggaran etik," kata Adib.

Pada kesempatan itu, Adib juga menyerukan para dokter di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan dengan tetap mempertahankan kompetensi, etika, dan komunikasi yang baik.

"Mari kita bangun dokter yang kompeten dan beretika, yang tetap mengedepankan sentuhan manusiawi," tambahnya.

Di ulang tahun ke-74 IDI, Adib menekankan perlunya gerakan nasional "Rakyat Indonesia Cinta Dokter Indonesia" sebagai upaya rebranding organisasi, menjadikan IDI sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan berbasis sains dan ikatan spiritual yang kuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI