Perkembangan Telemedisin: Mengubah Masa Depan Pelayanan Kesehatan di Indonesia dan Asia Tenggara

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 23 Oktober 2024 | 20:02 WIB
Perkembangan Telemedisin: Mengubah Masa Depan Pelayanan Kesehatan di Indonesia dan Asia Tenggara
telemedisin, konsultasi dokter online [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Telemedisin telah menjadi salah satu inovasi teknologi paling penting di bidang kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh ini telah mengubah cara masyarakat mendapatkan perawatan medis, terutama di kawasan Asia Tenggara.

Di Indonesia, adopsi layanan telemedisin telah berkembang pesat, didorong oleh kebutuhan akan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap layanan kesehatan.

Telemedisin adalah layanan kesehatan yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa harus datang langsung ke fasilitas medis. Teknologi ini mencakup berbagai layanan, termasuk konsultasi online, diagnosis, pemberian resep obat, hingga pemantauan kondisi pasien secara berkala. Seiring dengan semakin majunya teknologi komunikasi dan peningkatan akses internet, telemedisin kini menjadi bagian penting dari ekosistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Telemedisin

Baca Juga: Relawan PLN Berikan Bantuan Pendidikan dan Kesehatan Warga Kampung Pemulung Jurang Mangu Timur

Beberapa faktor telah berkontribusi pada pertumbuhan telemedisin, baik di Indonesia maupun di seluruh kawasan Asia Tenggara:

Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 menjadi katalis utama dalam percepatan adopsi telemedisin. Pembatasan sosial dan kekhawatiran akan penyebaran virus mendorong masyarakat dan tenaga kesehatan untuk menggunakan layanan kesehatan jarak jauh. Telemedisin menjadi solusi aman untuk memberikan perawatan medis tanpa risiko penularan.

Perkembangan Teknologi

Kemajuan teknologi seperti smartphone, aplikasi kesehatan, dan jaringan internet yang semakin cepat dan stabil telah memfasilitasi penggunaan telemedisin. Pasien kini dapat mengakses layanan medis kapan saja dan dari mana saja dengan perangkat mobile mereka.

Baca Juga: Produk Tembakau Alternatif Lebih Aman untuk Gusi? Begini Penelitiannya

Akses Internet yang Semakin Luas

Ketersediaan akses internet yang semakin merata, bahkan di daerah terpencil, memungkinkan lebih banyak masyarakat untuk mendapatkan manfaat dari telemedisin. Hal ini membantu mengatasi tantangan geografis dan infrastruktur yang selama ini menjadi penghalang bagi banyak orang untuk mengakses layanan kesehatan.

Masa Depan Telemedisin di Indonesia dan Asia Tenggara

Pasar telemedisin di Asia Tenggara diproyeksikan akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan. Menurut laporan dari Meticulous Research®, nilai pasar telemedisin di kawasan ini diperkirakan mencapai 20,3 miliar dolar Amerika pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 18,6% dari 2024 hingga 2030.

Indonesia menjadi salah satu negara yang diharapkan memimpin pasar telemedisin di kawasan ini. Peningkatan adopsi layanan telekonsultasi, penetrasi internet yang semakin meluas, serta inisiatif pemerintah Indonesia dalam mendukung teknologi kesehatan digital adalah beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ini.

Salah satu contoh nyata dari perkembangan telemedisin di Indonesia adalah kolaborasi antara Good Doctor dan WhiteCoat, dua perusahaan penyedia layanan kesehatan digital terkemuka. WhiteCoat baru-baru ini mengumumkan pendanaan strategis untuk Good Doctor, memperkuat posisi Good Doctor sebagai pemimpin pasar telemedisin di Indonesia.

“Investasi strategis kami akan menciptakan sinergi yang kuat antara WhiteCoat dan Good Doctor, memungkinkan kami memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk mempercepat inovasi kesehatan dan menyediakan akses perawatan yang tak tertandingi bagi lebih dari 270 juta orang Indonesia. Ini baru permulaan dari cerita kami di Asia Tenggara," kata WhiteCoat Founder & Chief Executive Officer Bryan Koh.

Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan teknologi kesehatan, termasuk penerapan AI (kecerdasan buatan) dan GenAI untuk memberikan perawatan yang lebih baik dan lebih cepat kepada lebih dari 270 juta orang di Indonesia.

"Melalui kolaborasi ini, Good Doctor yakin untuk dapat semakin meningkatkan berbagai inovasi digital untuk meningkatkan standar layanannya untuk semua orang di Indonesia, baik dari layanan kuratif maupun layanan promotif dan preventif, yang juga selaras dengan arahan dari Kementerian Kesehatan," kata Chief Executive Officer PT Good Doctor Technology, Danu Wicaksana.

Grab Country Managing Director Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, "Kami terus mendukung misi Good Doctor untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kami menantikan inovasi-inovasi selanjutnya dari Good Doctor."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI