Suara.com - Studi baru mengungkapkan bahwa berdiri terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Fakta itu dipublikasikan oleh The International Journal of Epidemiology.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 80.000 orang dewasa sehat di Inggris yang dipantau menggunakan akselerometer selama dua tahun.
Dalam studi tersebut, para peneliti mencatat bahwa berdiri lama tidak mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, bahkan ketika dibandingkan dengan duduk selama lebih dari 10 jam per hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdiri selama dua jam atau lebih justru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 11 persen.
Selain meningkatkan risiko penyakit jantung, berdiri terlalu lama juga dikaitkan dengan risiko kesehatan lainnya, seperti varises dan trombosis vena dalam (DVT).
Penelitian ini memberikan peringatan bahwa berdiri terlalu lama tanpa gerakan aktif tidak cukup untuk mengimbangi dampak negatif dari gaya hidup yang kurang bergerak.
Matthew Ahmadi, peneliti dari Universitas Sydney yang menjadi penulis utama studi ini, menekankan bahwa penting untuk menjadwalkan aktivitas fisik teratur sepanjang hari.
Menurutnya, berdiri terlalu lama bisa berisiko, terutama bagi kesehatan peredaran darah. Oleh karena itu, ia merekomendasikan agar orang mengambil waktu istirahat secara berkala untuk bergerak, seperti berjalan kaki, menggunakan tangga, atau melakukan latihan singkat selama jeda waktu kerja.
Selain itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity menyatakan bahwa latihan fisik intensitas tinggi selama enam menit atau latihan sedang hingga berat selama 30 menit per hari dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, bahkan bagi mereka yang menghabiskan sebagian besar harinya dengan duduk.