1. Meningkatkan Risiko Anemia Defisiensi Zat Besi
Teh mengandung zat bernama fitat yang bisa menghambat penyerapan zat besi dalam saluran pencernaan, terutama zat besi yang bersumber dari sumber tumbuh-tumbuhan. Apabila anak terbiasa makan sambil minum teh, maka penyerapan zat besi dari makanan akan terhambat sehingga dalam jangka waktu yang lama bisa menimbulkan anemia karena kekurangan zat besi.
2. Memengaruhi Penyerapan Zat Makanan Lain
Kandungan fitat dalam teh juga bisa menyebabkan gangguan penyerapan zat-zat lain, seperti berbagai jenis vitamin hingha mineral. Zat fifat dalam teh berkaitan dengan vitamin dan mineral dalam saluran cerna anak sehingga akan terbuang melalui BAB. Dalam waktu lama, kondisi itu bisa menyebabkan anak mengalami kekurangan berbagai vitamin hingga mineral.
3. Risiko Obesitas
Anak yang terlalu sering minum teh manis akan berisiko mengalami obesitas. Sebab, teh manis mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Konsumsi gula terlalu sering bisa menyebabkan anak gemar makan dan minum manis. Kelebihan gula dalam tubuh akan berubah jadi lemak. Penumpukan lemak di tubuh dalam jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan anak mengalami obesitas.
4. Sulit Tidur
Tak hanya kopi, teh dan cokelat juga mengandung kafein sehingga bisa membuat anak sulit tidur. Hal tersebut tentunya dapat merugikan kesehatan anak. Sebab tidur menjadi salah satu hal untuk menunjang tumbuh kembang anak.
5. Lebih Sering Buang Air Kecil
Baca Juga: Bahaya Minum Teh Bagi Anak, Picu Obesitas hingga Stunting?
Dampak dari kandungan kafein di dalam teh selain sulit tidur adalah si kecil yang sering buang air kecil. Kafein pada dasarnya bersifat diuretik. Hal ini tersebut berarti tubuh akan lebih banyak mengeluarkan air seni.