Penyebab Infertilitas yang Sebenarnya: Ternyata Lebih dari Sekadar Kandungan BPA

Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:57 WIB
Penyebab Infertilitas yang Sebenarnya: Ternyata Lebih dari Sekadar Kandungan BPA
Ilustrasi Infertilitas. (Pexels/Marta Branco)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BPA (Bisphenol-A) sering disebut bisa menimbulkan infertilitas atau gangguan kesuburan pada perempuan, hingga menyebabkan mikropenis pada laki-laki. Padahal semua tudingan tersebut tidak berdasar.

Spesialis kandungan & kebidanan dari Tzu Chi Hospital dr. Ervan Surya, Sp.OG menegaskan bahwa kita perlu cermat ketika membaca penelitian mengenai BPA yang beredar di media sosial. 

"Berdasarkan studi meta-analisis, tidak ada korelasi antara BPA dengan gangguan kesuburan. Sebuah studi meta-analisis yang dilakukan sepanjang 2013 – 2022 meneliti kaitan antara BPA dan fertilitas perempuan dengan melihat tiga parameter: kebutuhan akan IVF (in-vitro fertilization) atau bayi tabung, PCOS (polycystic ovarian syndrome) dan endometriosis. Ternyata tidak ditemukan hubungan antara BPA dengan endometriosis, IVF dan PCOS," ujarnya dalam acara Forum Ngobras, baru-baru ini. 

Isu lain menyebutkan bahwa BPA bisa menyebabkan persalinan prematur. Hal ini, kata dia tidak terbukti melalui studi meta-analisis terhadap 7 penelitian dengan total 3.004 partisipan. Studi meta-analisis lain mengulas hubungan antara paparan BPA saat kehamilan dengan kelahiran. 

Baca Juga: Berbagai Inovasi Teknologi Ini Bantu Mengatasi Gangguan Kesuburan

"Ternyata kesimpulannya, tidak ada kaitan antara paparan BPA dengan usia kehamilan, panjang bayi, berat badan bayi, dan lingkar kepala bayi," papar dr. Ervan. Penyebab persalinan prematur cukup beragam. Yang paling sering antara lain infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi vagina.

Penyebab Infertilitas

Bagaimana kaitan BPA dengan infertilitas pada laki-laki? Secara in vivo (penelitian pada hewan lab) memang berkaitan, tapi pada manusia tidak ditemukan keterkaitannya. Mungkin membutuhkan penelitian lebih lanjut. 

Hubungan antara BPA dengan mikropenis pun belum ditemukan. Mikropenis itu penyebabnya banyak. Bisa kongenital, atau gangguan perkembangan organ seksual pada janin. Untuk itu, kata dr. Evan, sebaiknya jangan jadikan satu hal sebagai kambing hitam, sebab kita harus melihat berbagai kemungkinannya.

Infertilitas sendiri bisa dialami oleh perempuan maupun laki-laki. Pada perempuan, masalahnya bisa terletak pada organ genitalia, dan bisa juga secara sistemik misalnya kondisi hormon yang tidak seimbang.

Baca Juga: Pusing Program Hamil Anak Kedua? Simak Tips Jitu dari Dokter Kandungan Ini

Infertilitas sendiri diartikan sebagai tidak terjadinya kehamilan setelah satu tahun menikah, dengan hubungan seksual rutin 2-3 kali seminggu, dan tanpa kontrasepsi.

"Pada perempuan, penyebab infertilitas 40% gangguan pada tuba fallopi dan panggul, 40% lagi disfungsi ovulasi, dan 10% yang tidak biasa misalnya autoimun," ungkap dr. Ervan.

Pada laki-laki, infertilitas berhubungan dengan gangguan sperma. Kualitas dan kuantitas sperma bisa terganggu karena pelebaran pembuluh darah atau varises pada testis (varikokel). Bisa pula karena ada gangguan pada pabrik sperma, dan disfungsi seksual. 

Ia menegaskan, yang telah terbukti bisa memicu infertilitas adalah rokok dan alkohol. "Kausalitas antara rokok dan infertilitas sudah jelas, tapi banyak yang tetap merokok. Sedangkan pada BPA yang belum pasti, kita malah ketakutan," imbuhnya.

Ia melanjutkan, BPOM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan yang mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan polikarbonat.

"Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM terhadap kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa migrasi BPA di bawah 0,01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman," terang dr. Ervan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI