- Vitamin E yang tinggi antioksidan, berperan dalam memperlambat penuaan.
- Vitamin B dapat membantu metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
- Vitamin C yang juga tinggi antioksidan, membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat penuaan.
- Beta Karoten yang meningkatkan daya tahan tubuh, antioksidan dan mendukung kesehatan mata.
Sayuran juga mengandung mineral dan zat penting lainnya yaitu:
- Antioksidan yang melindungi sel dari radikal bebas dan mencegah kanker
- Kalsium yang beperan dalam menguatkan tulang.
- Zat besi untuk mencegah anemia.
- Kalium untuk mendukung sel saraf dan otot.
Joelly juga menambahkan bahwa sayuran juga kaya akan serat. Serat berperan dalam menurunkan kolesterol, mencegah sembelit, dan mempertahankan berat badan yang stabil. Semakin banyak konsumsi serat, maka semakin rendah risiko terkena penyakit.
Berapa banyak porsi sayur yang disarankan? “Setiap kali makan, 2/3 dari ½ piring diisi sayur-sayuran,” katanya.
Sulitnya anak makan sayur membuat orang tua mesti berkreasi dalam mengolah sayur. “Agar bisa makan sayur lebih banyak, sayuran bisa dibuat menjadi salad dengan dressing yang disukai anak,” kata Joellyn.
Lebih lanjut Joellyn mengatakan bahwa salad sebaiknya dimakan terlebih dulu sebelum nasi untuk mencegah lonjakan gula darah.
“Konsumsi salad lebih dulu, setelah 45 menit dicerna, baru konsumsi nasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan gula darah setelah makan yang dapat menimbulkan risiko obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan lain-lain,” tutupnya.