Bahaya Menahan Kentut: Risiko Kesehatan yang Perlu Diketahui

Suhardiman Suara.Com
Minggu, 06 Oktober 2024 | 11:57 WIB
Bahaya Menahan Kentut: Risiko Kesehatan yang Perlu Diketahui
Ilustrasi kentut (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kentut atau flatulensi merupakan proses keluarnya gas dari sistem pencernaan melalui anus. Gas ini terbentuk akibat pencernaan makanan dan akumulasi udara yang tertelan.

Kentut biasanya terdiri dari nitrogen, hidrogen, karbon dioksida, dan metana, dengan sebagian kecil yang berbau disebabkan oleh gas seperti hidrogen sulfida135.

Meskipun sering dianggap tidak sopan, kentut adalah fungsi tubuh yang normal dan menandakan kesehatan saluran pencernaan46. Frekuensi normal kentut berkisar antara 10 hingga 20 kali sehari.

Menahan kentut dapat menyebabkan beberapa dampak negatif pada tubuh, termasuk:

1. Keracunan gas

Menahan kentut dapat menyebabkan keracunan gas karena gas yang terjebak dalam usus akan meningkatkan tekanan parsial dalam rongga usus, yang dapat menyebabkan gas masuk ke dalam pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh.

2. Wasir

Gerakan berlebihan pada organ dubur ketika menahan kentut dapat memicu wasir karena otot-otot di dubur menegang, yang dapat memicu melebarnya pembuluh darah dan menyebabkan wasir.

3. Usus meradang (Diverticulitis)

Menahan kentut secara berulang dapat meningkatkan risiko diverticulitis, yaitu peradangan atau pembengkakan kantong kecil yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa mual, muntah, sembelit, dan nyeri perut.

4. Kembung

Gas yang tidak dikeluarkan dapat menyebabkan perut menjadi kembung, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan perut terasa penuh dan kencang. Kembung yang parah dapat membuat perut tampak membesar.

5. Nyeri dan rasa tidak nyaman

Menahan kentut dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut karena gas yang menumpuk dan tidak dikeluarkan memberikan tekanan pada otot-otot area perut. Pada pasien dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), nyeri akibat menahan kentut bisa terasa lebih kuat.

6. Sembelit

Tertahannya udara dan gas dapat menyebabkan feses kesulitan bergerak ke ujung usus besar, yang dapat menyebabkan sembelit. Sembelit juga dapat timbul karena seseorang terlalu sering menahan kentut, yang berdampak pada kemampuan memahami sinyal tubuh untuk buang air besar.

7. Iritasi pada usus besar

Terlalu sering menahan kentut dapat menyebabkan iritasi pada usus besar, terutama pada pengidap ambeien. Iritasi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman pada area terdampak ambeien.

Dalam jangka pendek, menahan kentut dapat menyebabkan nyeri, rasa tidak nyaman pada perut, kembung, gangguan pencernaan, bahkan maag. Oleh karena itu, penting untuk mengeluarkan gas secara alami melalui kentut untuk menjaga kesehatan tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI