3. Penyebab Henti Jantung dan Serangan Jantung
Sementara itu mengutip Halodoc, penyebab henti jantung umumnya berkaitan dengan gangguan irama jantung (aritmia), yang membuat jantung berhenti berdetak. Gangguan ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti:
- Serangan jantung yang mendahului henti jantung
- Aritmia ventrikel (fibrilasi ventrikel)
- Penyakit jantung bawaan
- Trauma fisik, seperti kecelakaan atau tersetrum
- Overdosis obat
Sementara itu, serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner akibat penumpukan plak dari kolesterol atau kalsium. Beberapa faktor risiko serangan jantung meliputi:
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Obesitas
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
- Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan kurang olahraga
4. Cara Penanganan
Penanganan henti jantung memerlukan tindakan darurat berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk mempertahankan sirkulasi darah sampai bantuan medis tiba. Penggunaan defibrillator untuk mengembalikan ritme jantung juga sangat penting dalam kondisi ini.
Sebaliknya, serangan jantung membutuhkan penanganan untuk membuka kembali arteri yang tersumbat, misalnya dengan tindakan kateterisasi jantung, pemasangan stent, atau operasi bypass koroner. Selain itu, pemberian obat-obatan seperti aspirin, pengencer darah, dan beta-blocker juga dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Meskipun berbeda, henti jantung dan serangan jantung saling terkait. Henti jantung bisa terjadi setelah serangan jantung, terutama jika otot jantung rusak parah dan menyebabkan gangguan irama jantung. Namun, tidak semua serangan jantung akan berujung pada henti jantung. Sebaliknya, serangan jantung adalah penyebab umum dari henti jantung mendadak pada sebagian kasus.
Itulah pembahasan tentang bedanya serangan jantung dengan henti jantung yang disebut dialami oleh Marissa Haque. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Sebelum Berpulang, Marissa Haque Sering Bilang Ingin Meninggal Tiba-Tiba