Marissa Haque Disebut Mengalami Henti Jantung, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 03 Oktober 2024 | 15:49 WIB
Marissa Haque Disebut Mengalami Henti Jantung, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?
Marissa Haque, Ikang Fawzi (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga mendiang Marissa Haque akhirnya buka suara terkait penyebab kematian istri Ikang Fawzi. Adik kandung Marissa, Shahnaz Haque kepada wartawan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (2/10/2024) mengungkap bahwa sang kakak sempat mengalami henti jantung.

"Kami mengasumsikannya henti jantung. Henti jantung sama serangan jantung beda ya. Kami tidak punya riwayat sakit jantung," ujar Shahnaz Haque di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Henti jantung dan serangan jantung adalah dua kondisi serius yang berhubungan dengan jantung, namun sering disalahartikan sebagai hal yang sama. Dikutip dari laman RS Mitra Keluarga, Kamis (3/10/2024), meski keduanya sama-sama mengganggu fungsi jantung dan membutuhkan penanganan segera, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya dari segi penyebab, gejala, serta cara penanganan.

1. Definisi Henti Jantung dan Serangan Jantung

Baca Juga: Sebelum Berpulang, Marissa Haque Sering Bilang Ingin Meninggal Tiba-Tiba

Henti jantung atau cardiac arrest terjadi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba akibat gangguan pada sistem kelistrikan jantung. Kondisi ini menyebabkan darah tidak dapat mengalir ke organ vital seperti otak dan paru-paru, sehingga risiko kematian sangat tinggi jika tidak segera ditangani.

Sementara itu, serangan jantung atau heart attack merupakan kondisi di mana aliran darah ke otot jantung terganggu akibat penyumbatan arteri. Akibatnya, jantung kekurangan oksigen dan otot jantung mulai rusak. Meski jantung tetap berdetak, serangan jantung yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.

2. Gejala Henti Jantung dan Serangan Jantung

Gejala henti jantung cenderung muncul secara tiba-tiba tanpa peringatan. Beberapa gejala yang sering dialami meliputi:

  • Kehilangan kesadaran secara mendadak
  • Napas terhenti
  • Tidak ada nadi atau detak jantung
  • Kulit pucat atau kebiruan
  • Napas terengah-engah atau suara tersedak (pernapasan agonal)

Sebaliknya, serangan jantung seringkali menimbulkan gejala yang berkembang secara bertahap, di antaranya:

Baca Juga: Reaksi Ikang Fawzi saat Marissa Haque Ucap Akan Meninggal Lebih Dulu

  • Nyeri dada yang terasa menekan atau nyeri menjalar ke lengan, punggung, rahang, atau leher
  • Sesak napas
  • Keringat dingin
  • Mual atau muntah
  • Pusing atau pingsan

Gejala serangan jantung bisa berlangsung selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari sebelum mencapai puncaknya, berbeda dengan henti jantung yang terjadi secara instan.

3. Penyebab Henti Jantung dan Serangan Jantung

Sementara itu mengutip Halodoc, penyebab henti jantung umumnya berkaitan dengan gangguan irama jantung (aritmia), yang membuat jantung berhenti berdetak. Gangguan ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti:

  • Serangan jantung yang mendahului henti jantung
  • Aritmia ventrikel (fibrilasi ventrikel)
  • Penyakit jantung bawaan
  • Trauma fisik, seperti kecelakaan atau tersetrum
  • Overdosis obat

Sementara itu, serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner akibat penumpukan plak dari kolesterol atau kalsium. Beberapa faktor risiko serangan jantung meliputi:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
  • Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan kurang olahraga

4. Cara Penanganan

Penanganan henti jantung memerlukan tindakan darurat berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk mempertahankan sirkulasi darah sampai bantuan medis tiba. Penggunaan defibrillator untuk mengembalikan ritme jantung juga sangat penting dalam kondisi ini.

Sebaliknya, serangan jantung membutuhkan penanganan untuk membuka kembali arteri yang tersumbat, misalnya dengan tindakan kateterisasi jantung, pemasangan stent, atau operasi bypass koroner. Selain itu, pemberian obat-obatan seperti aspirin, pengencer darah, dan beta-blocker juga dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.

Meskipun berbeda, henti jantung dan serangan jantung saling terkait. Henti jantung bisa terjadi setelah serangan jantung, terutama jika otot jantung rusak parah dan menyebabkan gangguan irama jantung. Namun, tidak semua serangan jantung akan berujung pada henti jantung. Sebaliknya, serangan jantung adalah penyebab umum dari henti jantung mendadak pada sebagian kasus.

Itulah pembahasan tentang bedanya serangan jantung dengan henti jantung yang disebut dialami oleh Marissa Haque. Semoga bermanfaat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI