Bahaya! Ibu Pengganti Berisiko Komplikasi Kehamilan hingga Pendarahan Pasca Melahirkan, Benarkah?

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 25 September 2024 | 13:06 WIB
Bahaya! Ibu Pengganti Berisiko Komplikasi Kehamilan hingga Pendarahan Pasca Melahirkan, Benarkah?
Ilustrasi hamil. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terbaru mengungkapkan bahwa ibu pengganti menghadapi risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang hamil secara alami atau melalui fertilisasi in vitro (IVF).

Penelitian yang diterbitkan dalam "Annals of Internal Medicine", mengamati risiko yang dialami oleh wanita yang menjalani kehamilan tanpa bantuan, melalui IVF, dan menggunakan pengganti gestasional.

Dikutip dari Medical Daily, Rabu (24/9/2024), penelitian ini menemukan bahwa ibu pengganti memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pendarahan hebat pasca-melahirkan, hipertensi, serta preeklamsia.
Risiko tersebut lebih besar dibandingkan dengan mereka yang hamil secara alami atau melalui IVF. Selain itu, ibu pengganti juga lebih berisiko melahirkan prematur.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis 863.017 kelahiran di Ontario, Kanada, dari tahun 2012 hingga 2021. Studi ini membandingkan risiko komplikasi kehamilan di antara tiga kelompok: kehamilan alami, IVF, dan pengganti gestasional.

Hasilnya menunjukkan bahwa risiko morbiditas maternal parah adalah 2 persen untuk kehamilan tanpa bantuan, 4 persen untuk IVF, dan 8 persen untuk pengganti gestasional.

Menurut Dr. Maria Velez, penulis utama studi ini, peningkatan penggunaan pengganti gestasional di seluruh dunia menjadi alasan penting dilakukannya penelitian ini.

“Tenaga medis yang terlibat dalam perawatan ibu pengganti harus memberikan informasi yang jelas tentang potensi risiko, baik selama kehamilan maupun setelah melahirkan,” ujar Velez.

Meskipun temuan ini menunjukkan adanya peningkatan risiko komplikasi maternal, studi tersebut tidak memberikan kesimpulan yang jelas tentang morbiditas neonatal—atau masalah kesehatan serius yang dialami bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya.

Lebih lanjut, penelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan, termasuk tidak mengeksplorasi alasan orang tua memilih pengganti gestasional atau jenis IVF yang digunakan.

Hasil studi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman tenaga medis dalam memberikan perawatan optimal dan saran kepada ibu pengganti serta keluarga yang menggunakan metode ini. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI