Suara.com - Konsumsi gula secara berlebihan dan terus menerus dilakukan bisa membuat tubuh lebih mudah terkena penyakit. Kondisi itu terjadi akibat tubuh telah kelebihan lemak, terutama di area sentral atau perut.
Ahli gizi Rita Ramayulis menjelaskan bahwa kelebihan lemak di dalam tubuh akan memicu terjadinya resistensi insulin, hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah.
"Makin tinggi lemak di area sentral atau perut itu ditandai dengan lingkar perut pada Iaki-laki di atas 90 senti dan Iingkar perut pada perempuan di atas 80 senti, itu menunjukan ada penumpukan lemak di area sentral dan akan memicu resistensi insulin," jelas perempuan dengan gelar Doktor Ilmu Gizi ini dalam diskusi media Hari Jantung Sedunia 2024 secara virtual, Senin (23/9/2024).
Bila resistensi insulin telah terjadi, maka akan memengaruhi kerja pembuluh darah makin sulit karena terjadi gangguan atau peradangan. Kondisi itu terjadi akibat tingginya resistensi insulin yang membuat kadar kortisol diproduksi lebih banyak. Kortisol dikenal juga sebagai hormon stres.
Baca Juga: Bahaya Sering Stres dan Cemas, Picu Risiko Penyakit Jantung?
Selain itu, lanjut Rita, gula yang dikonsumsi itu akan menghasilkan senyawa bernama glukosa di dalam tubuh. Glukosa tersebut menjadi makanan favorit dari mikroba patogen yang bisa jadi pemicu berbagai penyakit.
"Jadi ketika mikroba patogen meningkat di saluran cerna, dia akan menekan mikro biota usus. Kita pahami bahwa mikro biota usus punya peran perlindungan dari zat-zat yang tidak diperlukan tubuh dan zat-zat yang diperlukan tubuh ditingkatkan asupannya," jelasnya.
Ketika jumlah mikro biota rendah, maka pada saat itu imunitas turun. Reaksi peradangan pun tidak bisa diatasi dengan baik oleh tubuh.
"Kita lihat ada banyak gangguan kesehatan yang akan muncul ketika asupan gula berlebih. Salah satu yang berbahaya ialah gangguan fungsi jantung," ujar Rita.
5 Makanan yang Ternyata Mengandung Gula Tinggi Tanpa Disadari
Baca Juga: Viral di TikTok Karena Celotehannya, Ini Penyakit Zehan Almira
Banyak dari kita berpikir bahwa makanan tertentu sehat dan aman dikonsumsi, namun sering kali tak menyadari bahwa makanan tersebut mengandung gula tambahan. Inilah lima makanan yang jarang disadari memiliki kandungan gula tinggi, namun sebenarnya bisa berdampak signifikan pada kesehatan Anda jika dikonsumsi berlebihan:
1. Saus Tomat
Saus tomat, terutama yang dikemas, mungkin terlihat tidak berbahaya karena berbahan dasar tomat segar. Namun, untuk memperkaya rasa, banyak produsen menambahkan gula dalam jumlah besar. Gula ini sering tersembunyi di balik daftar panjang bahan di label kemasan, membuat kita tidak sadar akan konsumsinya. Sebagai alternatif, pilih saus tomat homemade atau periksa label dengan cermat untuk memilih produk rendah gula.
2. Roti Gandum
Meski diberi label "gandum utuh" atau "serat tinggi", beberapa jenis roti gandum juga mengandung gula tambahan untuk meningkatkan rasa dan tekstur. Hal ini dapat mengecoh konsumen yang mengira mereka memilih opsi lebih sehat. Jika memungkinkan, pilihlah roti gandum tanpa gula tambahan atau buat roti sendiri agar lebih terkontrol.
3. Yoghurt Rasa
Yoghurt sering kali dipandang sebagai makanan sehat yang kaya probiotik. Namun, banyak varian yoghurt rasa yang dijual di pasaran mengandung gula tambahan atau pemanis buatan. Untuk opsi yang lebih sehat, pilihlah yoghurt plain dan tambahkan potongan buah segar sebagai pemanis alami.
4. Granola
Granola dikenal sebagai makanan sehat karena kaya akan biji-bijian dan kacang-kacangan yang tinggi serat. Meski demikian, banyak produk granola yang diberi tambahan gula, madu, atau sirup maple untuk memperkaya rasa. Ini membuat granola yang dianggap sehat malah memiliki kandungan gula yang tinggi. Sebaiknya, pilih granola dengan sedikit atau tanpa pemanis, atau buat sendiri di rumah.
5. Sereal
Sereal sarapan, terutama yang ditargetkan untuk anak-anak, sering kali mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi. Meskipun terlihat praktis dan mudah disajikan, kandungan gula pada sereal bisa memicu lonjakan kadar gula darah di pagi hari. Pilihlah sereal dengan kandungan gula rendah atau tanpa gula tambahan, atau pilih oatmeal tanpa pemanis sebagai alternatif yang lebih sehat.