Suara.com - Cacar monyet atau mpox telah menjadi perhatian global saat ini. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti demam, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Untuk mencegah penyebaran dan dampak yang lebih serius, vaksin mpox menjadi salah satu upaya penting.
Berdasarkan laporan “Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Minggu Epidemiologi ke-33 Tahun 2024 periode 11-17 Agustus 2024,” jumlah kasus konfirmasi Mpox di Indonesia sepanjang 2022-2024 sebanyak 88 kasus yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan vaksin Mpox. Vaksin mpox adalah vaksin yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan terhadap virus mpox. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan virus mpox.
Jika seseorang yang telah divaksinasi terpapar virus mpox, tubuhnya akan lebih siap untuk melawan infeksi atau mengurangi keparahan gejala.
Untuk menjawab pertanyaan lebih lanjut tentang vaksin Mpox, simak rangkuman berikut ini, seperti ditulis Senin (16/9/2024).
1. Mengapa Vaksin Mpox Penting?
Ada tiga alasan utama pemberian vaksin Mpox sangat penting, yakni:
- Mencegah Penyebaran: Vaksinasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular, termasuk mpox.
- Meringankan Gejala: Jika seseorang yang telah divaksinasi terinfeksi mpox, gejala yang muncul cenderung lebih ringan dan durasi penyakitnya lebih singkat.
- Membentuk Kekebalan Komunitas: Ketika sebagian besar populasi telah divaksinasi, terbentuklah kekebalan komunitas yang dapat melindungi orang-orang yang belum divaksinasi atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
2. Vaksin Mpox untuk Siapa?
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr. Prima Yosephine, M.K.M., menjelaskan, bahwa kelompok berisiko tinggi menjadi prioritas pemberian vaksin Mpox, yakni:
Baca Juga: 5 Fakta Vaksin MPOX: Sudah Dapat Izin WHO dan BPOM
- Petugas kesehatan: Mereka yang berinteraksi langsung dengan pasien mpox memiliki risiko penularan yang lebih tinggi.
- Orang yang memiliki kontak erat dengan kasus mpox: Orang-orang yang tinggal serumah atau memiliki kontak seksual dengan penderita mpox juga perlu divaksinasi.
- Kelompok kunci: Misalnya, pekerja seks, pengguna narkoba suntik, dan pria yang berhubungan seks dengan pria.
Anak-anak tidak termasuk dalam kelompok sasaran vaksinasi Mpox di Indonesia. Karena pemberian vaksin dan vaksinasi Mpox di Indonesia sifatnya pencegahan.
3. Vaksin Mpox Bisa Dapat di Mana?
Ketersediaan vaksin Mpox di Indonesia saat ini masih terbatas. Karena itu, prioritas pemberian vaksin diberikan kepada daerah-daerah yang telah melaporkan adanya kasus Mpox.
“Vaksin Mpox saat ini terbatas dan digunakan pada sasaran prioritas di daerah yang dilaporkan adanya kasus. Lalu, khusus di Bali, karena akan dilaksanakan pertemuan internasional di mana ada beberapa peserta dari daerah terjangkit sehingga diperlukan adanya upaya mitigasi risiko untuk mencegah penularan Mpox,” jelas Prima.
4. Apa Saja Jenis Vaksin Mpox?
Jenis vaksin Mpox yang beredar saat ini rata-rata turunan dari vaksin cacar alias varicella. Beberapa jenis vaksin mpox telah dikembangkan, antara lain:
- MVA-BN: Vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari WHO dan BPOM.
- LC16m8: Vaksin ini juga telah digunakan untuk vaksinasi mpox.
- ACAM2000: Vaksin ini awalnya dikembangkan untuk cacar, namun juga efektif untuk mencegah mpox.
5. Adakah Efek Samping Vaksin Mpox?
Seperti vaksin lainnya, vaksin mpox juga dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi meliputi:
- Reaksi lokal: Kemerahan, bengkak, dan nyeri di tempat suntikan.
- Demam ringan: Suhu tubuh sedikit meningkat.
- Kelelahan: Merasa lelah atau lesu.
Efek samping yang serius sangat jarang terjadi. Jika Anda mengalami efek samping yang parah, segera konsultasikan dengan dokter.
Itulah 5 pertanyaan seputar vaksin Mpox yang paling sering ditanyakan. Waspada penularan cacar monyet dan jangan ragu berobat ke dokter jika curiga mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan.