Jangan Anggap Remeh! DBD Renggut 1.079 Nyawa di Indonesia, Bandung Terparah

Kamis, 12 September 2024 | 08:42 WIB
Jangan Anggap Remeh! DBD Renggut 1.079 Nyawa di Indonesia, Bandung Terparah
Nyamuk dbd (Pexels/Ravi Kant)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai dengan minggu ke-33 tahun 2024 adalah sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian, lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus sepanjang tahun 2023 yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian. 

Kota Bandung sendiri mencatatkan jumlah kasus DBD tertinggi pada periode yang sama dengan 46.594 kasus dan 281 kematian. Dr. R. Vini Adiani Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, memaparkan, di Provinsi Jawa Barat, pihaknya memang terus menghadapi tantangan serius dalam mencegah dan mengendalikan DBD. 

"Setiap tahun, banyak warga terkena dampak penyakit ini, terutama di daerah-daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Hingga awal September saja, kami mencatat 47.525 kasus DBD di Jawa Barat dengan 286 kematian," ungkap dalam siaran pers yang Suara.com terima baru-baru ini.

Untuk itu, kata dr. Vini, pihaknya berupaya maksimal melalui program pengendalian vektor dan peningkatan kesadaran masyarakat. Namun, pencegahan DBD bukan hanya tugas pemerintah, ini adalah tanggung jawab bersama. 

Strategi ini mencakup pendekatan terpadu yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh warga Jawa Barat turut aktif dalam pencegahan DBD melalui praktik 3M Plus dan memanfaatkan inovasi vaksin DBD demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Melanjutkan pernyataan dr. Vini, dr. Anas Ma'ruf, MKM, Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan, Indonesia menghadapi beban yang signifikan yang disebabkan oleh DBD, dengan ribuan kasus yang dilaporkan setiap tahun.

"Pemerintah telah menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk memerangi penyakit ini dengan fokus pada penguatan sistem surveilans, pengendalian vektor, dan pemberdayaan Pengelolaan akibat Dengue DBD secara 2021-2025, kami berkelanjutan menetapkan Perlindungan target masyarakat," ujarnya.

Melalui Strategi Nasional menurunkan angka kesakitan dan kematian menyeluruh sangat penting, mengingat risiko DBD yang mengancam semua orang tanpa terkecuali.

Cegah DBD dengan Vaksinasi

Baca Juga: Demi Perangi Kasus DBD, Pemkot Jakbar 'Launching' Bibit Nyamuk Wolbachia Bulan Ini, Disebar di Mana?

Sementara itu, dr. Buti A. Azhali, SpA, MKes, dokter spesialis anak mengatakan, masih banyak miskonsepsi seputar DBD yang beredar di masyarakat. Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan bahwa mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI