Suara.com - Ahli kardiologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Sarah Rafika Nursyirwan mengungkapkan langkah-langkah penting untuk mengurangi risiko gangguan perkembangan jantung janin pada trimester pertama kehamilan.
Sarah menjelaskan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung janin dan bagaimana cara mencegahnya. Faktor risiko yang harus diperhatikan termasuk paparan retinoid acid, yang sering ditemukan dalam obat jerawat dan dapat memengaruhi perkembangan jantung janin.
Selain itu, konsumsi alkohol harus dihindari secara ketat karena berpotensi menyebabkan fetal alcohol syndrome. Asap rokok juga merupakan faktor risiko signifikan yang perlu dihindari, baik dari paparan aktif maupun pasif.
Infeksi virus dan bakteri seperti toksoplasmosis, rubela, dan cytomegalovirus juga dapat mengganggu perkembangan jantung janin. Karena pembentukan jantung janin dimulai pada minggu ke-8, trimester pertama adalah masa yang sangat krusial untuk menjaga kesehatan janin dengan cermat.
Sarah menekankan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti captopril, harus berhati-hati. "Konsultasikan dengan dokter tentang konsumsi obat selama trimester pertama untuk menghindari dampak negatif pada perkembangan jantung janin," katanya, dikutip dari Antara, Kamis (5/9/2024).
Selain itu, asupan nutrisi yang tepat juga berperan penting dalam mendukung perkembangan jantung bayi. Ibu hamil dengan riwayat penyakit, seperti diabetes melitus, harus memantau kondisi kesehatan secara ketat karena dapat memengaruhi berat badan bayi dan berisiko mengembangkan penyakit jantung bawaan.
Sarah juga merekomendasikan ibu hamil untuk rutin melakukan kontrol kehamilan dengan dokter obgyn dan USG jantung pada 18-22 minggu kehamilan. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi kemungkinan kelainan jantung pada janin sejak dini.
Dengan memperhatikan faktor-faktor risiko dan menjalani pemeriksaan rutin, ibu hamil dapat membantu memastikan bayi lahir dengan jantung yang sehat dan bebas dari komplikasi serius.