Suara.com - Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Mahar Mardjono Jakarta, dr. Rozana Nurfitri Yulia mengatakan bahwa penurunan fungsi organ merupakan hal yang umum terjadi pada seseorang yang sudah memasuki usia 60 tahun ke atas atau lanjut usia (lansia).
Rozana menjelaskan bahwa perubahan fungsi organ ini berhubungan erat dengan komposisi tubuh, seperti massa otot dan massa lemak, serta fungsi organ dan aktivitas fisik. Kondisi ini juga berdampak pada kemampuan makan dan kebutuhan nutrisi pada lansia.
"Pada lansia, biasanya terjadi penurunan massa otot, yang digantikan dengan massa lemak. Kondisi ini bisa menyebabkan obesitas," katanya, Rabu (4/9/2024).
Penurunan massa otot juga menyebabkan berkurangnya total cairan tubuh, yang berpengaruh pada rasa haus yang menurun serta menurunnya fungsi ginjal. Hal ini juga mengganggu fungsi saluran cerna dan kemampuan indera pengecapan, yang semakin berkurang seiring bertambahnya usia.
"Indera pengecap yang berkurang sering kali mengurangi kemampuan mendeteksi rasa, terutama pada lansia yang menderita stroke," katanya.
Selain itu, produksi air liur yang menurun pada lansia mengakibatkan proses mengunyah dan menelan menjadi lebih sulit, sehingga asupan makanan berkurang. Penurunan fungsi esofagus dan asam lambung juga mempengaruhi proses pembentukan vitamin dan mineral, yang sangat penting bagi lansia.
Rozana juga menambahkan bahwa dosis obat pada lansia biasanya dikurangi karena penurunan fungsi organ hati yang menyebabkan berkurangnya produksi enzim terkait metabolisme. Fungsi hati yang menurun juga mempengaruhi produksi albumin, protein penting dalam darah.
Untuk mengatasi masalah ini, Rozana menyarankan agar lansia tetap aktif bergerak guna mencegah konstipasi atau buang air besar yang keras. Selain itu, asupan cairan yang cukup dan suplementasi vitamin juga penting untuk menjaga imunitas lansia.