Jenis-Jenis Diet Populer di Indonesia, Mulai Rendah Karbo Sampai Mediterania

Rabu, 04 September 2024 | 16:07 WIB
Jenis-Jenis Diet Populer di Indonesia, Mulai Rendah Karbo Sampai Mediterania
ilustrasi diet mediterania (Pexels.com/SHVETS Production)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memiliki beragam budaya dan kebiasaan makan. Hal ini turut mempengaruhi jenis diet yang populer di masyarakat.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, banyak orang mencari berbagai cara untuk mencapai berat badan ideal dan gaya hidup sehat.

Berikut adalah beberapa jenis diet yang sering kita temui di Indonesia:

1. Diet Rendah Karbohidrat

Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat, Salah Satunya Ganti Nasi

Diet ini embatasi asupan karbohidrat, terutama dari nasi, roti, dan makanan bertepung lainnya. Tujuannya yakni menurunkan berat badan dengan cepat karena tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama.

Adapun makanan yang diperbolehkan adalah Daging, ikan, telur, sayuran hijau, dan lemak sehat seperti minyak zaitun. Namun diet ini harus dilakukan dengan hati-hati karena kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan kelelahan dan kekurangan nutrisi.

2. Diet Mediterania

Diet ini meniru pola makan masyarakat di negara-negara Mediterania seperti Italia dan Yunani.

Tujuannya yakni meningkatkan kesehatan jantung, mencegah penyakit kronis, dan menjaga berat badan ideal. Diet ini disarankan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, minyak zaitun, dan sedikit daging merah.

Baca Juga: Investasi Gaya Hidup Sehat, Pentingnya Menjaga Keseimbangan Body Mind and Soul

Diet ini seimbang dan kaya nutrisi, serta mudah diterapkan dalam jangka panjang.

3. Diet Vegan

Diet ini menghindari semua produk hewani, termasuk daging, telur, susu, dan produk olahannya. Alasan mengikuti diet vegan beragam, mulai dari kesehatan, etika, hingga lingkungan.

Adapun makanan yang bisa dikonsumsi adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk olahan kedelai. Namun penting untuk memastikan asupan nutrisi seimbang, terutama protein dan vitamin B12.

4. Diet Intermittent Fasting (Puasa Intermiten)

Membatasi waktu makan dalam sehari atau beberapa hari dalam seminggu. Tujuannya yakni membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin. Contoh metode: 16/8 (puasa 16 jam, makan 8 jam), 5:2 (makan normal 5 hari, puasa 2 hari).

Namun diet ini tidak cocok untuk semua orang, terutama penderita diabetes atau gangguan makan.

5. Diet Seimbang

Diet ini berprinsip mengonsumsi semua kelompok makanan dalam porsi yang tepat. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Contoh makanan yang diperbolehkan: Karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, buah-buahan, dan sayuran. Sedangkan kelebihannya, diet ini paling aman dan mudah dijalankan dalam jangka panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI