Suara.com - Keponakan Ayu Ting Ting, Rayaz Zoltan Fachrizal, yang baru berusia 55 hari, meninggal dunia pada Sabtu, 31 Agustus 2024 kemarin.
Bayi ini merupakan anak kedua adik Ayu Ting Ting yakni Assyfa Nuraini, yang baru saja lahir pada 7 Juli 2024 lalu.
Mengenai penyebab kematiannya, Ayu Ting Ting mengatakan bahwa keponakannnya itu baru saja diimunisasi, dan kemudian muntah-muntah serta diare. Sempat dibawa ke rumah sakit, awalnya dokter mengatakan tidak apa-apa, bahkan dikatakan sebagai hal yang normal pascaimunisasi. Namun, lantaran muntah dan diare tidak berhenti, bayi tersebut pun mengalami dehidrasi hingga akhirnya dirawat di rumah sakit.
Berkaca pada kasus yang dialami keponakan Ayu Ting Ting, adakah tanda bahaya bayi sakit yang harus diwaspadai oleh setiap orang tua?
Menurut situs organisasi kesehatan dunia atau WHO, data tahun 2000 hingga 2022 menunjukan, ada beberapa penyebab utama kematian anak di bawah usia 5 tahun, di antaranya kelahiran prematur, komplikasi kelahiran, infeksi, hingga kelainan bawaan.
Baca Juga: Keponakan Ayu Ting Ting Meninggal karena Sakit Apa? Ini Kata Pihak Keluarga
Kemudian, WHO juga menyebut bila bayi baru lahir alami masalah makan, penurunan aktivitas, sulit bernapas, demam kejang, dan merasa kedinginan, maka orang tua harus segera mencari pertolongan medis, karena itu bisa menjadi tanda bahaya.
Mengenai imunisasi yang dilakukan keponakan Ayu Ting Ting sebelum meninggal dunia, bisa saja hal itu merupakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI.
Dikatakan oleh Ayu Ting Ting kepada awak media, Minggu (1/9/2024), keponakannya itu baru saja mendapatkan imunisasi polio.
Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Minggu (1/9/2024), berikut ini daftar imunisasi anak yang memang wajib diberikan dan bisa diakses secara gratis oleh masyarakat:
1. Imunisasi dasar lengkap
Baca Juga: Keponakan Ayu Ting Ting Meninggal Dunia, Publik Ingatkan Berhati-hati Akan Hal Ini
Bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B alias HB-0, usia 1 bulan diberikan yakni BCG dan Polio 1, usia 2 bulan diberikan DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2.
Lalu usia 3 bulan diberikan DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3, usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan vaksin campak atau MR.
2. Imunisasi lanjutan
Bayi bawah dua tahun alias Baduta usia 18 bulan diberikan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak/MR. Lalu kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan DT dan campak atau MR, kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan Td.
Adapun imunisasi Polio tetes diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh layu. Imunisasi polio suntik pun diberikan 1 kali pada usia 4 bulan agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna.
Imunisasi Campak diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan radang paru berat seperti pneumonia, diare atau menyerang otak. Imunisasi MR diberikan untuk mencegah penyakit campak sekaligus rubella.
Rubella pada anak merupakan penyakit ringan, namun apabila menular ke ibu hamil, terutama pada periode awal kehamilannya, dapat berakibat pada keguguran atau bayi yang dilahirkan menderita cacat bawaan, seperti tuli, katarak, dan gangguan jantung bawaan.
Terakhir yakni vaksin DPT-HB-HIB diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, serta pneumonia alias radang paru dan meningitis yaitu penyakit radang selaput otak yang disebabkan infeksi kuman Hib.