Pakar Beberkan Fakta Vaksin Mpox, Beneran Ampuh Cegah Penyakit?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 26 Agustus 2024 | 15:20 WIB
Pakar Beberkan Fakta Vaksin Mpox, Beneran Ampuh Cegah Penyakit?
ilustrasi cacar monyet alias monkeypox. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kita tunggu kebijakan pemerintah tentang bagaimana program vaksinasi Mpox yang direncanakan di negara kita, dan bagaimana pelaksanaannya di lapangan," tuturnya.

5 Fakta Seputar Mpox yang Wajib Diketahui

1. Apa Itu Mpox?

Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, adalah penyakit viral yang bisa menyebar antar manusia, terutama melalui kontak dekat. Virus ini juga bisa menular dari lingkungan ke manusia melalui benda atau permukaan yang telah disentuh oleh penderita mpox.

2. Asal Usul Virus Mpox

Virus ini pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Namun, sayangnya, mpox sering kali diabaikan di sana. Kini, WHO menegaskan perlunya tindakan cepat agar sejarah kelam penyakit menular ini tidak terulang kembali. Mpox, yang endemik di Afrika Tengah dan Barat, pada tahun 2022 lalu menyebabkan wabah global hingga WHO menetapkan darurat kesehatan pada Juli tahun tersebut.

3. Gejala Mpox yang Perlu Diwaspadai

Gejala umum mpox meliputi ruam yang berlangsung selama dua hingga empat minggu, yang biasanya disertai demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Ruam ini terlihat seperti lepuhan dan dapat muncul di wajah, telapak tangan, telapak kaki, daerah genital, mulut, tenggorokan, atau mata. Jumlah lepuhan bisa bervariasi, dari beberapa hingga ribuan.

4. Cara Penularan Mpox

Baca Juga: Darurat Global dan Sudah Masuk Indonesia, Apa Saja Gejala Monkeypox?

Virus mpox dapat menyebar melalui kontak fisik, termasuk sentuhan, hubungan seksual, dan bahkan percakapan dekat dengan penderita. Virus ini juga bisa bertahan di permukaan benda seperti pakaian, tempat tidur, dan elektronik yang telah disentuh oleh penderita. Tanpa disadari, orang lain yang menyentuh benda tersebut dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka, dapat terinfeksi. Selain itu, penularan dari ibu ke janin selama kehamilan atau setelah kelahiran melalui kontak kulit juga mungkin terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI