Temuan Kasus Mpox Tinggi di Jakarta, Homoseksual dan Biseksual Lebih Rawan Terjangkit

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 26 Agustus 2024 | 09:55 WIB
Temuan Kasus Mpox Tinggi di Jakarta, Homoseksual dan Biseksual Lebih Rawan Terjangkit
Ilustrasi virus monkeypox yang menyerang manusia. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat total 59 kasus cacar monyet (Monkeypox/Mpox) sejak 13 Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyampaikan bahwa pada tahun 2024 terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta.

Rinciannya, enam kasus terjadi pada Januari 2024, tiga kasus pada Februari 2024, serta masing-masing satu kasus pada Mei dan Juni, yang terjadi di luar Jakarta. Kasus-kasus ini tersebar di wilayah Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Pasar Minggu, Tanah Abang, dan Tanjung Priok, dengan seluruh pasien berusia antara 21 hingga 50 tahun.

Meski status pandemi telah dicabut oleh WHO pada 5 Mei 2023, kewaspadaan terhadap penyebaran Mpox di Jakarta tetap tinggi. Pemprov DKI Jakarta terus melaksanakan upaya pencegahan, termasuk promosi kesehatan terkait penularan Mpox, serta pelaporan kasus melalui rumah sakit dan Puskesmas.

Hasil studi menunjukkan bahwa kelompok yang rentan terhadap penularan Mpox adalah laki-laki berusia 20-40 tahun, khususnya mereka yang bekerja di luar rumah, memiliki orientasi seksual homoseksual atau biseksual, serta pasien HIV atau IMS.

Baca Juga: Heboh Poster Ahok-Rano Karno Duet di Pilkada Jakarta, PDIP Bilang Begini

Kelompok ini diutamakan dalam program edukasi dan promosi kesehatan terkait Mpox.

Ani menuturkan program vaksinasi Mpox tahun 2023 lalu telah menjangkau 495 orang dari populasi kunci atau kelompok risiko tinggi.

“Hingga saat ini, sebanyak 495 orang telah menerima dosis pertama vaksin, sementara 430 orang telah menerima dosis kedua. Masih tersisa 42 vial vaksin yang akan digunakan sesuai kebutuhan,” tutur dia, seperti yang dikutip Suara.com dari Antara.

Gambaran klinis pasien Mpox pada wabah 2022 dan 2023 berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan tubuh disertai ruam atau lesi berupa lenting atau gelembung kecil keputihan dengan bagian tengah yang berwarna gelap.

"Dengan langkah-langkah yang terus dilakukan, diharapkan kasus Mpox di Jakarta dapat diminimalisasi dan masyarakat tetap waspada serta berperan aktif dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit ini," kata Ani.

Baca Juga: Diundang Pelantikan Anggota DPRD DKI Periode 2024-2029, Anies, Ahok hingga Ridwan Kamil Bakal Hadir Besok?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI