5 Masalah Kesehatan Seksual yang Banyak Dialami Namun Kerap Diabaikan

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 20 Agustus 2024 | 16:52 WIB
5 Masalah Kesehatan Seksual yang Banyak Dialami Namun Kerap Diabaikan
Masalah Kesehatan Seksual (Kolase)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesehatan seksual adalah bagian esensial dari kehidupan manusia yang mencakup aspek fisik, emosional, mental, dan sosial. Namun, topik ini seringkali diabaikan serta dibatasi oleh stigma dan tabu yang membuat banyak orang enggan untuk membahas dan memeriksakan kesehatan seksual mereka.

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan seksual atau reproduksi ini tercermin dalam survei BKKBN yang menunjukkan bahwa Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya 53,4%. Padahal, pemahaman menyeluruh tentang kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting untuk mencapai kesejahteraan hidup yang optimal.

Faktanya, masalah kesehatan seksual dan reproduksi bukan sekadar penyakit menular seksual saja. Masalah dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang gender atau usia. Namun, kurangnya pengetahuan serta anggapan tabu mengenai kesehatan seksual menyebabkan pemahaman di masyarakat masih minim.

Dikatakan dr. Monica C. Dewi, Medical Manager Halodoc, hal ini pun berakibat pada penanganan medis yang sering terlambat.

"Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis masalah kesehatan seksual dan gejala awalnya sangat penting untuk mencegah penyakit yang lebih serius,” katanya.

Lantas, apa saja masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang banyak dialami oleh masyarakat namun masih kerap diabaikan? Berikut beberapa di antaranya:

1. Endometriosis

Tidak sedikit masalah kesehatan reproduksi wanita yang berkaitan dengan siklus menstruasi, salah satunya penyakit endometriosis yang merupakan kondisi medis akibat pertumbuhan jaringan endometrium di luar dinding rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya. Penderita endometriosis biasanya mengalami volume darah yang banyak saat menstruasi, pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri haid yang hebat, nyeri saat berhubungan seksual, perut terasa kembung, darah pada urin. Beberapa wanita juga dapat mengalami keluhan seperti diare, konstipasi, mual, hingga infertilitas.

2. Vaginismus

Baca Juga: 6 Risiko dan Dampak Penggunaan Pil KB pada Kesehatan Reproduksi Perempuan

Vaginismus adalah kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar yang terjadi ketika adanya penetrasi seksual pada vagina. Penderita vaginismus tidak dapat mengatur atau menghentikan kontraksi otot-otot vagina. Selain itu, penderita akan merasa nyeri saat berhubungan seksual yang disertai perasaan sesak, dan sensasi terbakar atau menyengat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI