Berbagi Pengetahuan Teknologi dan Inovasi "Structural Cardiac Intervention"

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 16 Agustus 2024 | 05:40 WIB
Berbagi Pengetahuan Teknologi dan Inovasi "Structural Cardiac Intervention"
Diskusi ilmiah tentang “Structural Cardiac Intervantion Update” yang diinisiasi oleh Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP (K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS selaku ketua tim dokter BraveHeart di Jakarta, pada 11 Agustus 2024. (Foto: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit jantung dan pembuluh darah yang dikenal pula sebagai penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa setiap tahun lebih dari 17,8 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, penyakit kardiovaskular juga merupakan penyebab kematian terbanyak.

Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit kardiovaskular yang menyebabkan tingginya tingkat kematian di dunia. Menurut WHO, 85% kematian di dunia disebabkan oleh stroke dan serangan jantung. Serangan jantung sering terjadi pada laki-laki usia lebih dari 45 tahun dan wanita lebih dari 50 tahun.

Penyakit jantung bisa menyerang kapan saja dan siapa saja, tanpa mengenal usia dan status sosial. Gejalanya sering datang tiba-tiba dan banyak terjadi dalam kasus yang parah, sehingga penyebab serangan jantung sering diabaikan.

Faktor pemicu gejala jantung bisa berupa pola hidup buruk, seperti kurang olahraga, merokok, dan banyak mengonsumsi makanan berlemak.

Ketika seseorang stres, tubuh mereka mengeluarkan hormon kortisol yang membuat pembuluh darah menjadi kaku, dan hormon norepinephrine yang membuat tekanan darah naik.

Berikut beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung termasuk:

1. Kolesterol Tinggi
Tingginya kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

2. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri dan mempercepat proses aterosklerosis (pengerasan arteri).

Baca Juga: Tria The Changcuters Ambruk Saat Manggung, Begini Pertolongan Pertama Serangan Jantung

3. Diabetes
Pengidap diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, karena diabetes dapat mempercepat aterosklerosis dan meningkatkan kadar gula darah yang merusak pembuluh darah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI