Jamiliatus Sa’Diyah, seorang bidan dan influencer, menekankan pentingnya dukungan yang memadai bagi para bidan di seluruh Indonesia dalam upaya menurunkan angka kematian, khususnya kematian yang disebabkan pendarahan pascapersalinan pada ibu.
"Untuk mencapai tujuan ini, kita perlu memastikan bahwa setiap ibu memiliki akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan berkualitas,” ujarnya.
Bukan cuma itu, ia juga menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi para bidan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani berbagai kasus kebidanan.
Untuk mengatasi masalah ini, United Nations Population Fund (UNFPA) menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) serta didukung oleh Danone Indonesia menginisiasi rangkaian kegiatan edukasi dengan tema “Bidan Sebagai Aktor Utama Pencegahan dan Tatalaksana Pendarahan Pascapersalinan”.
Rangkaian edukasi ini bertujuan untuk mendukung dan memperkuat kapasitas para Bidan di Indonesia tentang pentingnya penanganan permasalahan kurangnya zat besi bagi perempuan dan anak untuk mencegah Anemia Defisiensi Besi (ADB) yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami remaja perempuan dan ibu hamil.
dr. Sandeep Nanwani, Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi UNFPA, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali bidan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan berkualitas, komprehensif, dan berpusat pada pasien.
"Dengan demikian, bidan tidak hanya berperan sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai sosok yang dipercaya dan diandalkan oleh masyarakat," ujar dr. Sandeep Nanwani.
Hal tersebut penting dilakukan sebagai upaya untuk memastikan keberlangsungan generasi mendatang yang sehat demi tercapainya Generasi Emas Indonesia 2045.
Baca Juga: Aisyahrani Heran dengan Tudingan Syahrini Melahirkan Bohongan: Mana Buktinya?