Suara.com - Usai ditangkap polisi, terungkap motif Armor Toreador melakukan KDRT terhadap selebgram Cut Intan Nabila yakni karena kepergok nonton video porno.
Fakta itu muncul setelah polisi melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Armor Toreador yang telah berstatus sebagai tersangka.
Meski begitu, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman terkait pengakuan tersangka.
"Namun kita harus cross check terlebih dulu dengan yang disampaikan korban dan handphone tersangka sudah diperiksa sudah dihapus videonya, namun kami ada teknik untuk penyidikan scientific crime investigation," jelasnya, Rabu (14/8/2024).
Baca Juga: Motif Armor Toreador Tega Aniaya Selebgram Cut Intan Nabila, Ternyata Ketahuan Nonton Film Ini
Terlepas dari kasus KDRT tersebut, menyoal kebiasaan Armor Toreador yang menonton video porno ternyata menyimpan banyak bahaya.
Mengutip ulasan dari laman resmi Sardjito.co.id, kecanduan video porno sama halnya seperti kecanduan narkoba dimana efeknya bisa mengakibatkan kerusakan otak yang serius.
Kerusakan otak itu serupa dengan orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan tinggi.
Kerusakan otak yang diserang adalah Pre Frontal Korteks atau PFC. Bagian ini merupakan salah satu bagian yang paling penting karena bagian otak ini hanya dimiliki manusia yang membuatnya memiliki etika yang lebih dibanding hewan.
Bagian PFC ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi membedakan benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis serta membentuk kepribadian dan perilaku sosialnya.
Baca Juga: Reaksi Murka Kapolres Bogor Soal KDRT Cut Intan Nabila: Ini Kasus yang Sangat Luar Biasa
Awalnya ketika menonton video porno reaksi yang ditimbulkan adalah rasa jijik, hal ini terjadi karena manusia mempunyai sistem limbik. Sistem ini pula yang mengeluarkan hormon dopamin untuk menenangkan otak tetapi dopamin juga akan memberi rasa senang, bahagia hingga kecanduan.
Dopamin mengalir ke arah PFC yang kemudian membuatnya tak aktif karena terendam dopamin.
Apabila dopamin semakin banyak maka membuat seseorang itu timbul rasa penasaran hingga kecanduan yang mendalam menonton video porno.
Karena terus dibanjiri dopamin, PFC akan semakin mengkerut dan mengecil hingga lama-lama menjadi tak aktif akibat fungsi dari bagian otak ini makin tak aktif.
Dampak lebih jauh dari menonton video porno ini selain membahayakan diri sendiri juga orang-orang di sekitarnya.
Diantaranya;
Mengubah sikap dan persepsi tentang seksualitas, memandang pria atau perempuan hanya merupakan objek seks semata,
Mudah berbohong,
Menurunkan harga diri dan konsep diri,
Meningkatkan eksplorasi seks hingga memicu seks bebas dan perilaku seksual berisiko,
Pendidikan terganggu,
Depresi hingga ansietas,
Penyimpangan seksual.