Bedong atau Selimut? Dokter Anak Jelaskan Cara Terbaik Menjaga Kehangatan Bayi Baru Lahir

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:29 WIB
Bedong atau Selimut? Dokter Anak Jelaskan Cara Terbaik Menjaga Kehangatan Bayi Baru Lahir
Ilustrasi membedong bayi. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bedong bayi adalah tradisi yang telah dilakukan secara turun-temurun, dengan tujuan untuk membantu bayi tidur dengan tenang dan merasa nyaman. Namun, Dr. Andreas, SpA(K), seorang Dokter Spesialis Anak, mengingatkan bahwa membedong bayi terlalu kencang dapat berdampak negatif pada perkembangan motorik kasar bayi.

Dampak Buruk Bedong yang Terlalu Kencang

Menurut Dr. Andreas, bayi yang dibedong terlalu kencang bisa kehilangan kesempatan untuk bergerak aktif, yang merupakan bagian penting dalam perkembangan motorik kasar mereka. Selain itu, membedong terlalu kencang dapat menghambat gerakan alami bayi dan berpotensi menyebabkan masalah pada saraf kaki, yang bisa berdampak jangka panjang.

Cara Bedong yang Aman

Baca Juga: Bantah Bikin Aturan Kontrasepsi untuk Pelajar, Menkes: Itu Buat Remaja yang Menikah Usia Dini

Dr. Andreas tidak sepenuhnya melarang teknik bedong, tetapi ia menekankan pentingnya membedong dengan cara yang benar. Bayi boleh dibedong, tetapi jangan terlalu kencang. Teknik bedong yang aman adalah dengan memastikan bahwa kain yang digunakan cukup longgar sehingga bayi masih bisa bergerak dengan bebas, terutama di bagian kaki.

Selain itu, perlu diingat bahwa tidak semua bayi merasa nyaman dibedong. Beberapa bayi mungkin menangis atau berontak saat dibedong, yang bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa tidak nyaman atau kesulitan bernapas. Dalam situasi seperti ini, sebaiknya teknik bedong dihentikan.

Pentingnya Memperhatikan Kebutuhan Bayi

Melakukan bedong pada bayi bukan hanya soal mengikuti tradisi, tetapi juga tentang memahami kebutuhan dan kenyamanan bayi. Setiap bayi berbeda; ada yang merasa nyaman dengan bedong, ada juga yang tidak. Memperhatikan respons bayi saat dibedong dan menyesuaikan tekniknya sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.

Alternatif untuk Memberikan Kehangatan pada Bayi

Baca Juga: Biang Keringat Bayi Bisa Jadi Kondisi Serius, Begini Cara Mengatasinya Mom!

Jika tujuan utama membedong adalah untuk memberikan kehangatan, Dr. Andreas menyarankan penggunaan selimut biasa sebagai alternatif. Selimut dapat memberikan kehangatan tanpa membatasi gerakan bayi, sehingga mereka tetap bisa bergerak dengan bebas.

Selain selimut, orangtua juga bisa melakukan hal-hal lain di antaranya:

Pakaikan Pakaian yang Tepat: Pilih pakaian berbahan lembut dan menyerap keringat. Hindari pakaian yang terlalu tebal atau terlalu ketat. Gunakan baju berlapis-lapis agar mudah disesuaikan dengan suhu ruangan.

Jaga Suhu Ruangan: Atur suhu ruangan agar tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Gunakan thermometer ruangan untuk mengukur suhu. Hindari paparan angin langsung.

Mandikan dengan Air Hangat: Pastikan suhu air mandi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Segera keringkan tubuh bayi setelah mandi.

Lakukan Kontak Kulit ke Kulit: Menggendong bayi dengan kulit langsung bersentuhan dengan kulit ibu dapat membantu menjaga kehangatan bayi.

Perhatikan Tanda-Tanda Bayi Kedinginan: Kulit terasa dingin, terutama pada tangan dan kaki.
Tubuh menggigil. Kulit berubah warna menjadi merah muda pucat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI