Alasan Ilmiah Daging Kucing Tidak Boleh Dimakan Manusia

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 09 Agustus 2024 | 12:21 WIB
Alasan Ilmiah Daging Kucing Tidak Boleh Dimakan Manusia
Alasan Ilmiah Daging Kucing Tidak Boleh Dimakan Manusia (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial digemparkan dengan berita seorang bapak kos di Semarang berinisial NY (63) yang dipergoki anak kosnya sedang memakan daging kucing. Aksi pria ini pun menuai kecaman dari berbagai pihak, sebab selama ini kucing dikenal sebagai hewan peliharaan dan bukan untuk dikonsumsi. Berikut alasan ilmiah daging kucing tidak boleh dimakan manusia.

Baru-baru ini terungkap pengakuan NY yang telah memakan daging 10 kucing dalam setahun terakhir. Pria paruh baya itu beralasan daging kucing yang dimakannya untuk menurunkan kadar gula. Sebab selama ini NY mengidap diabetes dan daging kucing dipercaya bisa mengobatinya.

Selama ini, kucing dikenal sebagai hewan peliharaan di berbagai negara di seluruh dunia. Mereka dikenal karena sifatnya yang ramah, independen, dan penuh kasih sayang. 

Diatur dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diubah dengan UU 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009, mengonsumsi daging kucing merupakan tindakan yang tidak etis. Sehingga siapa saja dilarang untuk membunuh bahkan mengonsumsi dagingnya.

Baca Juga: Ini Hukum Makan Daging Kucing dalam Islam dan Bahaya Bagi Kesehatan

Selain alasan di atas, terdapat penjelasan ilmiah mengapa daging kucing tidak boleh dimakan. Lalu apa saja alasannya?

Alasan Ilmiah Daging Kucing Tidak Boleh Dimakan Manusia

Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner SIKIA Universitas Airlangga (Unair), Prima Ayu Wibawati, menjelaskan alasan ilmiah mengapa kucing bukan makanan dan seharusnya dihargai sebagai hewan peliharaan. Berikut di antaranya:

1. Tak Ada Jaminan Aman Konsumsi

Indonesia telah mempunyai kebijakan resmi terkait pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan (RPH). Hal tersebut berhubungan dengan perlindungan konsumen, yaitu untuk memastikan konsumen bisa mendapatkan produk yang aman, sehat, utuh, serta halal (untuk jenis hewan yang halal). Oleh karena itu, mereka bisa memastikan hewan tersebut memang layak untuk potong.

Baca Juga: Daging Kucing Haram Apa Halal? Heboh Bapak Kos Sembelih 10 Anabul Atas Dasar Diabetes

Prima juga mengatakan tidak ada standardisasi pemotongan terhadap kucing hingga pemakaiannya. Sehingga daging kucing memang tidak ada jaminan keamanan untuk dikonsumsi manusia.

2. Potensi Bahaya Meat Borne Disease

Meat Borne Disease merupakan penyakit yang muncul karena mengonsumsi daging kucing. Adapun beberapa penyakit meat borne disease seperti Salmonellosis, Botulism, Tuberculosis, Brucellosis, Staphylococcal Meat Intoxication, Taeniasis, Trichinosis, hingga Clostridiosis dapat menginfeksi mereka yang makan daging kucing. Bahkan infeksi rabies pun juga kemungkinan besar dapat menyerang.

3. Bentuk Pelanggaran Animal Welfare

Selain karena kucing merupakan hewan peliharaan non konsumsi, asal usul kucing sendiri harus diperhatikan. Bisa jadi kucing yang dikonsumsi berasal dari hewan peliharaan yang dicuri. Selain itu, pemotongan kucing juga bisa jadi tidak berperikehewanan. Sehingga konsumsi daging kucing merupakan salah satu bentuk pelanggaran animal welfare.

Demikian tadi alasan ilmiah daging kucing tidak boleh dimakan manusia. Dengan mengetahui informasi di atas, sudah jelas bahwa kucing adalah hewan non konsumsi.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI