Dikenal Kompleks hingga Pengaruhi Seluruh Organ Pencernaan, Kanker Gastrointestinal Perlu Penanganan Komprehensif

Jum'at, 09 Agustus 2024 | 10:30 WIB
Dikenal Kompleks hingga Pengaruhi Seluruh Organ Pencernaan, Kanker Gastrointestinal Perlu Penanganan Komprehensif
Ilustrasi kanker. [Dok.Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker saluran pencernaan atau kanker gastrointestinal (GI) merupakan salah satu penyakit yang serius dan kompleks yang dapat mempengaruhi seluruh organ di sistem pencernaan, termasuk mulai dari kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, pankreas, hati dan saluran empedu. 

Penyakit ini tidak hanya menuntut perhatian medis yang serius, tetapi juga membutuhkan pemahaman mendalam tentang faktor risiko, gejala, serta metode diagnosis dan pengobatannya. 

Dengan tingginya tingkat kejadian dan dampaknya terhadap kualitas hidup, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan mengetahui lebih lanjut tentang kanker gastrointestinal.

Menurut dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC), kanker gastrointestinal (GI) merujuk pada sekelompok penyakit yang memengaruhi sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga anus. 

Baca Juga: Urutan Memakai Skincare yang Benar untuk Kulit Sehat dan Bercahaya

"Jenis kanker ini meliputi kanker kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, kolon (usus besar), hati, dan pankreas. Masing-masing memiliki karakteristik gejala yang berbeda tergantung pada lokasi dan stadiumnya," ungkap dia.

Gejala kanker GI dapat berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari jenis kanker dan letak keberadaannya. Karena sifatnya beragam dan dengan keluhan yang berbeda-beda juga, kanker GI sering kali dianggap remeh oleh masyarakat awam karena tidak ada gejala yang khas.

tips mengatasi asam lambung naik saat puasa (pixabay)
Ilustrasi pegang lambung. (pixabay)

Sebagai contoh, kanker lambung dan kanker pankreas sering kali menunjukkan gejala seperti nyeri ulu hati berulang, mual, muntah, perut kembung, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan rasa cepat kenyang setelah makan atau begah. 

Sehingga, sering kali masyarakat menganggapnya hanya sebagai sakit maag biasa. Di sisi lain, kanker usus besar dapat menunjukkan gejala seperti buang besar berdarah yang sering kali dianggap hanya sebagai wasir saja.

Setiap jenis kanker ini memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda, tergantung pada faktor seperti stadium kanker, kondisi kesehatan umum pasien, dan respons terhadap terapi yang diberikan.

Baca Juga: Kenali Mitos Perawatan Mobil yang Salah, Awas Bisa Bikin Kantong Jebol

Perawatan untuk kanker GI dapat mencakup kombinasi dari bedah, kemoterapi, radioterapi, serta terapi target yang ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan sel kanker. Pasien perlu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan dan penanganan secara komprehensif.

Perkembangan Terbaru dalam Diagnosis dan Pengobatan

Perkembangan dalam teknologi diagnosis dan pengobatan kanker GI terus berkembang pesat. Salah satunya penggunaan teknologi terkini di Gastrointestinal Cancer Center (GCC), Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi.

Seperti Endoscopic Ultrasound (EUS) yang tidak hanya mempercepat proses diagnosis, tetapi juga meningkatkan akurasi hasil. Pendekatan ini juga berfokus pada prinsip diagnosis seminimal invasif mungkin, yang berarti mengurangi tingkat gangguan pada pasien sekaligus memperkecil risiko komplikasi.

Biopsi tetap dilakukan sebagai standar untuk mendiagnosis kondisi medis yang lebih akurat. Dengan integrasi EUS dalam proses ini, dokter dapat meminimalkan invasivitas prosedur dengan akurasi yang tidak kalah dengan metode konvensional yang lebih invasif. 

Pendekatan ini tidak hanya menguntungkan dari segi klinis, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mempersingkat waktu pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi post-operatif.

"Dalam menghadapi kompleksitas penyakit modern, strategi diagnosis menawarkan harapan baru dalam upaya untuk memberikan perawatan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih aman bagi setiap pasien," jelas dia.

Dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan invasivitas prosedur, praktik medis semakin bergerak menuju masa depan yang lebih cerah dalam penanganan penyakit.

Jenis terapi lainnya yang tersedia di MRCCC adalah terapi imunoterapi dan terapi target (targeted therapy). Kedua jenis terapi ini mewakili kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker dengan menyediakan opsi yang lebih terarah dan efektif, sering kali dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode konvensional dengan tujuan meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup.

Fasilitas lain yang ada di MRCCC adalah PET scan (Positron Emission Tomography) yang tidak banyak dimiliki oleh RS di Indonesia. PET scan merupakan salah satu teknologi pencitraan medis yang digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi kanker dengan prosedur yang melibatkan injeksi zat radioaktif yang disebut tracer ke dalam tubuh pasien. 

Tracer ini akan menumpuk di dalam jaringan atau organ yang memiliki aktivitas metabolik yang tinggi, seperti sel-sel kanker. Selama proses pencitraan, PET scan menghasilkan gambar 3D dari distribusi dalam tubuh, yang dapat memberikan informasi detail tentang lokasi, ukuran, dan aktivitas metabolik dari tumor atau lesi kanker. 

PET scan sering kali digunakan bersama dengan CT scan (Computed Tomography) untuk memberikan informasi tambahan yang lebih lengkap mengenai struktur anatomi serta fungsi biologis yang terkait dengan kanker.

Penggunaan PET scan dalam diagnosis kanker membantu dokter dalam merencanakan strategi pengobatan yang lebih tepat dan personalisasi, serta dalam memantau respons terhadap pengobatan yang sedang dilakukan. 

Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi kekambuhan kanker atau untuk menilai efektivitas terapi yang sedang berlangsung.

GCC juga menyediakan unit khusus untuk perawatan luka dan stoma (bukaan buatan yang dibuat pada tubuh untuk mengalirkan tinja atau urin, biasanya sebagai bagian dari perawatan kanker usus atau kandung kemih). 

Unit ini didesain untuk memberikan perawatan spesialis kepada pasien dengan stoma, termasuk perawatan kulit di sekitarnya dan dukungan pendidikan bagi pasien dan keluarga dalam manajemen stoma. 

Dengan tim medis terlatih dan fasilitas modern, MRCCC bertujuan memberikan perawatan berkualitas tinggi untuk memastikan kualitas hidup yang optimal bagi pasien yang memerlukan perawatan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI