Perbedaan Stroke Ringan VS Stroke Berat Menurut Dokter, Lengkap dengan Cara Pencegahan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 01 Agustus 2024 | 19:26 WIB
Perbedaan Stroke Ringan VS Stroke Berat Menurut Dokter, Lengkap dengan Cara Pencegahan
ilustrasi stroke (freepik.com/kjpargeter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stroke sering disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena dampaknya yang bisa terjadi tiba-tiba dan fatal. Banyak orang mengenal istilah stroke ringan dan stroke berat, namun secara medis, tidak ada klasifikasi seperti itu.

Dokter Spesialis Saraf dari RS Pondok Indah, dr. Sigit Dewanto H., Sp. N, FINS, FINA, menjelaskan bahwa istilah tersebut lebih untuk mempermudah komunikasi dengan pasien. Yuk simak pembahasan lengkap stroke dari dokter seperti ditulis Suara.com, Kamis (1/8/2024).

Pengertian Stroke

Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Gangguan ini menyebabkan otak kekurangan oksigen dan nutrisi, yang dapat menyebabkan kematian sel-sel otak.

Baca Juga: Haru! Tukul Arwana Kembali ke Layar Kaca Setelah Tiga Tahun Berjuang Lawan Stroke

Jenis Stroke

Dalam dunia medis, stroke diklasifikasikan menjadi dua jenis utama:

Stroke Hemoragik (Stroke Perdarahan)

Definisi: Terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan perdarahan lokal dan kematian sel-sel otak.

Penyebab: Biasanya disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah arteri di otak, yang dapat terjadi akibat tekanan darah tinggi, aneurisma, atau malformasi arteriovenosa.

Baca Juga: Hipertensi Bikin Hidup Susah? 3 Langkah Mudah Ini Solusinya!

Kondisi Darurat: Perdarahan di otak merupakan kondisi darurat medis karena dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan kematian.

Stroke Iskemik (Stroke Sumbatan)

Definisi: Terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah atau plak, mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak.

Penyebab: Biasanya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di dinding arteri yang bisa menyebabkan pembentukan gumpalan darah (trombosis).

Trombosis: Gumpalan darah yang terbentuk di dalam arteri yang memasok darah ke otak.

Komunikasi dengan Pasien

Istilah "stroke ringan" dan "stroke berat" sering digunakan oleh dokter untuk mempermudah pemahaman pasien dan mengurangi ketakutan. Dalam budaya Ketimuran, pendekatan yang halus sering diadopsi untuk menjaga perasaan pasien dan keluarganya. Dokter menghindari istilah yang terlalu menakutkan atau gamblang untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga komunikasi yang efektif.

Penanganan dan Pencegahan

Mengenali gejala stroke dan mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin sangat penting untuk mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan. Gejala stroke dapat termasuk:

  1. Kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
  2. Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
  3. Kebingungan mendadak.
  4. Masalah penglihatan pada satu atau kedua mata.
  5. Kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
  6. Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.

Pencegahan stroke meliputi menjaga gaya hidup sehat, seperti:

  1. Mengontrol tekanan darah.
  2. Mengatur kadar kolesterol.
  3. Berhenti merokok.
  4. Mengurangi konsumsi alkohol.
  5. Menjaga berat badan sehat.
  6. Mengelola diabetes.
  7. Berolahraga secara teratur.
  8. Mengonsumsi makanan sehat.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang stroke dan langkah-langkah pencegahannya, kita dapat lebih waspada terhadap risiko stroke dan melakukan upaya untuk menjaga kesehatan otak kita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI