Selebgram Meninggal Usai Sedot Lemak, Dokter Umum Bersertifikat Estika Tak Boleh Lakukan Operasi!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 01 Agustus 2024 | 11:02 WIB
Selebgram Meninggal Usai Sedot Lemak, Dokter Umum Bersertifikat Estika Tak Boleh Lakukan Operasi!
Ilustrasi sedot lemak. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tindakan operasi sedot lemak atau liposuction belakangan jadi pembahasan karena adanya kasus selebgram di Depok meninggal pasca lakukan pembedahan tersebut. Rupanya tindakan sedot lemak ini di klinik pratama oleh dokter umum bersertifikat estetika.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik (Perapi) Qory Haly menegaskan bahwa dokter umum bersertifikat tidak boleh lakukan tindakan pembedahan sedot lemak. Karena tidak berarti menjadi sertifikasi kompetensi.

"Sertifikat khusus itu hanya untuk keilmuan, artinya dokter itu memahami atau mengetahui keilmuan mengenai tindakan estetik. Tapi dalam pelaksanaannya tentu tidak dilandaskan oleh legalitas. Itu hanya keilmuan, bukan pengakuan negara atas kompetensi dari dokter yang mempunyai sertifikat khusus tersebut," paparnya.

Qory mengimbau kepada masyarakat yang ingin lakukan tindakan sedot lemak agar memastikan fasyankes dan dokter yang lakukan tindakan sesuai standar dan benar-benar kompeten di bidangnya.

Baca Juga: Tindakan Sedot Lemak Ke Selebgram Medan Di WSJ Klinik Depok Terindikasi Ilegal

"Sebagai pasien harus bertemu dengan dokter langsung tanpa diwakili oleh personal asisten atau konsultan dari klinik. Bertemu dokter, tahu nama atau wajahnya. Bisa browsing website KKI ataupun IDI lihat apakah benar dokter ini memiliki kompetensi untuk melakukan bedah plastik," imbaunya.

Qory Haly menegaskan bahwa tindakan operasi sedot lemak aman dilakukan, asalkan dikerjakan oleh dokter yang berkompeten.

"Tindakan liposuction itu aman asalkan sesuai dengan prosedur penanganan komplikasinya. Kemudian juga dilakukan oleh dokter yang berkompetisi, dalam hal ini spesialis yang diakui oleh KKI. Juga dengan fasilitas yang memadai yaitu dari klinik utama," kata Qory.

Qory menyampaikan bahwa sedot lemak termasuk salah satu dari tiga tindakan operasi plastik paling banyak diminati di Indonesia. Sayangnya, Perapi belum mendata total tindakan sedot lemak yang pernah dilakukan di Indonesia.

Sementara itu, untuk alasan melakukan sedot lemak tersebut bisa karena kondisi kesehatan maupun kepentingan kosmetik untuk menunjang penampilan.

Baca Juga: Selebgram Ella Nanda Tewas, Masyarakat Diminta Berhati-hati Pilih Klinik buat Sedot Lemak

"Karena alasan penampilan memang lebih banyak," imbuh Qory.

Ada pula masyarakat yang harus sedot lemak karena alasan kesehatan. Qory mencontohkan, pasien yang alami nyeri kaki di lutut akibat kelebihan berat badan bisa jadi perlu lakukan sedot lemak pada area tersebut untuk mengurangi tumpuan beban di kaki.

Akan tetapi, Qory menegaskan bahwa sedot lemak bukan untuk menurunkan berat badan. Melainkan tujuannya lebih untuk membentuk tubuh jadi lebih ideal.

"Walaupun dengan mengurangi beberapa lapisan lemak memang bisa mengurangi sedikit berat badan, tapi bukan itu tujuannya," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI