Apa Itu Virus Nipah? Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Suhardiman Suara.Com
Rabu, 24 Juli 2024 | 14:04 WIB
Apa Itu Virus Nipah? Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi virus. [konselinghiv.com/konselinghiv]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nipah merupakan virus zoonosis yang berasal dari kelelawar buah dan dapat menular ke manusia dan hewan lain seperti babi.

Penularan terjadi melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya. Virus ini juga dapat menular antar manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Gejala Infeksi Virus Nipah

Melansir Antaranews, gejala virus Nipah dapat muncul dalam 3-14 hari setelah terpapar. Gejala awal meliputi:

- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Muntah
- Kesulitan bernapas

Gejala yang lebih parah dapat berupa:

- Disorientasi
- Mengantuk
- Kebingungan
- Kejang
- Koma

Pada beberapa kasus, individu yang sembuh dari infeksi virus Nipah dapat mengalami kejang dan perubahan kepribadian.

Baru-baru ini, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di Kerala, India Selatan, meninggal karena infeksi virus Nipah. Hal ini memicu kekhawatiran dan mendorong pejabat kesehatan setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan.

Cara Pencegahan

Jika virus Nipah terdeteksi pada hewan, WHO menyarankan untuk segera melakukan karantina di tempat yang terkena dampak untuk mencegah penularan ke manusia.

Memusnahkan hewan yang terinfeksi dan memastikan bangkainya dikubur atau dibakar dengan protokol yang ketat sangatlah penting.

Selain itu, membatasi atau melarang pergerakan hewan dari peternakan yang terinfeksi memainkan peran penting dalam membendung penyakit dan menghentikan penyebarannya.

Untuk mencegah penularan virus dari manusia ke manusia, penting untuk menghindari kontak fisik yang dekat dan tidak terlindungi dengan orang yang terinfeksi.

Mencuci tangan secara teratur setelah merawat atau mengunjungi orang sakit juga penting dalam mencegah penyebaran penyakit.

Penyedia layanan kesehatan disarankan untuk mengenakan pakaian pelindung, sarung tangan, pelindung mata, dan respirator N95 saat menangani pasien yang diduga menderita penyakit ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI