Gejala Infeksi Serius
Sakit kepala hebat
Demam tinggi (di atas 39,5 derajat Celsius)
Leher kaku
Kebingungan
Kelemahan otot
Gerakan otot yang tidak terkendali (tremor atau kejang)
Kelumpuhan
Penyebab Infeksi: Virus West Nile adalah arbovirus, yang berasal dari artropoda (serangga). Nyamuk yang terinfeksi menularkan virus ini setelah menggigit burung yang terinfeksi. Manusia bisa terinfeksi virus ini melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Penularan dan Faktor Risiko
Virus West Nile tidak menular dari orang ke orang. Penularan utamanya melalui gigitan nyamuk. Namun, dalam beberapa kasus, virus ini juga bisa menyebar dari ibu hamil ke janinnya, melalui air susu ibu, transfusi darah, dan transplantasi organ.
Diagnosis virus West Nile dapat dilakukan melalui tes darah atau cairan serebrospinal (CSF) untuk mencari antibodi atau tanda-tanda infeksi. Tes ini biasanya dilakukan jika gejala yang muncul parah. Pemindaian CT atau MRI juga bisa digunakan untuk memeriksa adanya radang otak.
Pengobatan dan Pencegahan
Tidak ada obat antivirus khusus untuk virus West Nile. Gejala ringan dapat diobati dengan obat bebas yang biasa digunakan untuk flu. Untuk gejala neurologis yang serius, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan, termasuk pemberian obat antikejang, oksigen tambahan, cairan intravena (IV), kortikosteroid, dan pemberian makanan lewat selang.
Selain itu, belum ada vaksin untuk mencegah virus West Nile. Pencegahan terbaik adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk sebagai vektor penularan tertinggi.
Sebagian besar orang akan pulih sepenuhnya dari infeksi virus West Nile dalam beberapa minggu. Namun, gejala seperti kelelahan dan kelemahan otot dapat bertahan berbulan-bulan. Pada kasus infeksi sistem saraf, beberapa gejala dapat bersifat permanen. Virus West Nile bisa berakibat fatal pada sekitar 1 dari 10 orang yang mengalami infeksi sistem saraf, atau sekitar 1 dari 1.500 orang yang terinfeksi secara keseluruhan.
Baca Juga: Adidas Diboikot Karena Dianggap Bela Israel, Ini Sosok Pemiliknya