Banyak Masyarakat Takut Melakukannya, Bagaimana Prosedur Operasi Katarak?

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 16 Juli 2024 | 18:44 WIB
Banyak Masyarakat Takut Melakukannya, Bagaimana Prosedur Operasi Katarak?
Ilustrasi Prosedur Operasi Katarak (Dok. PERDAMI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam acara yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Prof. Dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K) menjelaskan bahwa katarak masih jadi momok terbesar gangguan penglihatan di dunia. Di Indonesia, bahkan ada 1,6 juta orang mengalami kebutaan, dan mayoritas alias 80 persen di antaranya disebabkan katarak.

Lebih lanjut, Prof. Budu menegaskan bahwa katarak bisa menyerang semua kategori usia, termasuk anak pada kondisi tertentu.

"Semua orang bisa terkena katarak, dan penanganannya hanya melalui tindakan operasi, karenanya kita harus melakukan sosialisasi dan edukasi yang masif kepada seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah melalui PERDAMI berpesan agar kita bisa bersama-sama menekan angka kebutaan minimal 25 persen pada 2030 mendatang,” papar Prof. Budu.

Prosedur Operasi Katarak

Prosedur operasi katarak adalah salah satu operasi mata yang paling umum dan aman, dan dapat membantu mengembalikan penglihatan yang signifikan.

Saat ini ada 2 proses operasi katarak yang berfokus pada sayatan manual dan penggunaan laser. Sayatan manual umumnya dilakukan dengan cara memecah lensa katarak menggunakan pisau bedah. Sedangkan operasi katarak dengan laser, sayatan yang dilakukan cukup kecil dan otomatis.

Setelah lensa keruh pada mata dipotong menjadi kecil baik secara manual maupun menggunakan laser, nantinya lensa ini akan dikeluarkan dari mata.

Dr. Setiyo menjelaskan pada tindakan operasi katarak manual, pasien baru bisa membuka perban matanya sehari kemudian. Sedangkan bila menggunakan metode laser dalam hitungan 1 jam kemudian mata sudah terasa nyaman.

"Tapi dengan kemajuan teknologi laser, dengan luka 0,2 mili, itu memungkinkan pemulihan lebih cepat. Katarak lunak kasus biasa 1 jam udah enak, tapi kalau kata keras itu 1 hari baru enak," jelas Dr. Setiyo.

Baca Juga: Pakai Metode SICS, Ratusan Orang di Jateng dan Sulteng Ikut Operasi Katarak Gratis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI