Banyak Masyarakat Takut Melakukannya, Bagaimana Prosedur Operasi Katarak?

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 16 Juli 2024 | 18:44 WIB
Banyak Masyarakat Takut Melakukannya, Bagaimana Prosedur Operasi Katarak?
Ilustrasi Prosedur Operasi Katarak (Dok. PERDAMI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Katarak adalah penyakit yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh, dan hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kebutaan utama di Indonesia. Ironisnya, meskipun operasi katarak tergolong aman dan efektif untuk mengembalikan penglihatan, banyak masyarakat yang enggan menjalaninya.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut mayoritas atau 51,6 persen penderita belum melakukan operasi katarak karena mereka tidak sadar dirinya mengidap gangguan penglihatan ini.

Hal ini didukung oleh pernyataan Dokter Spesialis Mata sekaligus Direktur Utama RS Mata JEC Kedoya Dr. dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), yang mengungkap bahwa mayoritas penderita katarak tidak sadar telah mengalami gangguan penglihatan. Itu sebabnya, ia menekankan pentingnya pemeriksaan mata secara berkala, untuk mengantisipasi gangguan penglihatan.

"Pemeriksaan mata secara berkala sebagai langkah antisipatif yang jitu untuk penanganan gangguan mata sedini mungkin, termasuk katarak," ujar Dr. Setiyo dalam acara Peringatan Bulan Kesadaran Katarak JEC dan PERDAMI Kesadaran pada bulan Juni 2024 lalu.

Ia menambahkan, dengan mengetahui kondisi katarak sejak awal, maka penanganan katarak bisa lebih mudah termasuk bisa terhindar dari risiko semakin menurunnya kualitas hidup, akibat pandangan yang semakin kabur.

"Pun bagi penderita katarak yang sampai tahap buta, tak perlu berkecil hati. Tindakan operasi katarak dengan beragam opsi merupakan solusi untuk mengembalikan kondisi pandangan seperti semula, sebelum terserang katarak. Dengan catatan, tidak ada kelainan pada saraf mata pasien,” papar Dr. Setiyo.

Selain mayoritas yang tidak sadar dirinya mengidap katarak, ada sebanyak 11,6 persen masyarakat penderita yang tidak mampu membiayai operasi katarak, serta 8,1 persen merasa takut dioperasi.

Ketakutan masyarakat terhadap operasi katarak diduga lantaran mereka belum mengetahui tentang apa itu katarak dan bahaya yang mengintai di baliknya. Bahkan, bisa jadi mereka tidak menyadari bahwa penglihatan yang kabur atau berawan bisa menjadi tanda katarak, sehingga menunda memeriksakan diri ke dokter.

Kurangnya edukasi dan informasi yang mudah diakses juga menjadi faktor penghambat, di mana masyarakat mungkin terpapar mitos atau informasi yang salah tentang operasi katarak, sehingga menimbulkan rasa takut dan keraguan.

Baca Juga: Pakai Metode SICS, Ratusan Orang di Jateng dan Sulteng Ikut Operasi Katarak Gratis

Selain itu, operasi katarak, meskipun tergolong aman, tetap saja dapat menimbulkan rasa cemas dan ketakutan bagi sebagian orang. Kekhawatiran akan rasa sakit, komplikasi, atau kegagalan operasi juga menjadi salah satu alasan utama penolakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI