2 Warga Banjarmasin Tewas Akibat Kecubung, Kenali Bahaya Buah 'Devils Breath'

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Kamis, 11 Juli 2024 | 16:29 WIB
2 Warga Banjarmasin Tewas Akibat Kecubung, Kenali Bahaya Buah 'Devils Breath'
Ilustrasi buah kecubung (pinterest.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral di media sosial dua orang warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan tewas diduga usai mengonsumsi kecubung yang dioplos dengan obat-obatan dan alkohol.

Keduanya tewas usai menjalani peratwan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum. Korban laki-laki meninggal dunia pada Jumat (5/7/2024), sedangkan wanita Selasa (9/7/2024).

Kecubung dalam dunia kesehatan memiliki dampak yang berbahaya. Buah ini memiliki efek enestesi, yang dapat menghilangkan kesadaran seseorang.

Buah ini juga disebut sebagai “the devil’s breath” atau “napas setan”, karena mengandung zat bernama skopolamin yang bisa memberi efek tertentu pada tubuh.

Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, kecubung memiliki sejumlah senyawa kimia yang sangat beracun dan memiliki efek psikotropika.

Beberapa kandungan yang ada di dalam kecubung, di antaranya, antropin yang memiliki efek antikolinergik. Zat ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan otot-otot mengalami halunisasi. Kemudian peningkatan denyut jantung, pupil melebar, mulut kering, dan gangguan sistem pencernaan.

Selain itu, kecubung juga mengandung skopolamin yang dapat menyebabkan efek psikotropika. Kandungan lainnya, yakni berbagai alkaloid lainnya dalam jumlah yang bervariasi. Alkaloid ini dapat memiliki efek beracun yang bervariasi pada sistem saraf dan organ dalam.

Kecubung juga mengandung glikosida yang dapat menghasilkan efek beracun pada jantung dan sistem saraf.

Bahaya Mengonsumsi Kecubung

Baca Juga: Kandungan Kecubung Bisa Bikin Gila Hingga Kena Serangan Jantung

Melansir dari Halodoc, mengonsumsi kecubung memiliki dampak yang cukup buruk bagi tubuh. Berikut bahaya mengonsumsi kecubung:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI