Bantah Pernyataan Wajibkan Satu Anak Perempuan Per Keluarga, Kepala BKKBN: Aku Tidak Ngomong Begitu

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 08 Juli 2024 | 12:45 WIB
Bantah Pernyataan Wajibkan Satu Anak Perempuan Per Keluarga, Kepala BKKBN: Aku Tidak Ngomong Begitu
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyatakan bahwa setiap perempuan wajib memiliki satu anak perempuan.

"Aku tidak ngomong kalau satu perempuan wajib punya anak satu perempuan, aku ngomong gak begitu, aku ngomongnya gini rata-rata diharapkan satu perempuan punya anak satu perempuan, rata-rata, lo," katanya di Magelang, Ahad.

Pernyataan tersebut disampaikan usai menjadi pembicara dalam acara "Percepatan Penurunan Stunting untuk Menyongsong Generasi Emas 2045" di Magelang.

"Kalau depan rumah saya punya anak perempuan dua belakang saya gak punya anak perempuan pas sudah," katanya.

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Main dengan Anak Anjing: Ingin Dilindungi dan Sedang Bahagia!

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Hasto menjelaskan bahwa tujuan dari pernyataan tersebut adalah untuk menjaga pertumbuhan penduduk yang seimbang. Tugas BKKBN adalah memastikan pertumbuhan penduduk seimbang. Jika di suatu wilayah, seperti kelurahan dengan 5.000 perempuan, sepuluh tahun kemudian jumlahnya menjadi 4.500, maka populasi akan berkurang karena yang hamil dan melahirkan adalah perempuan.

"Artinya, rata-rata setiap perempuan diharapkan memiliki satu anak perempuan, bukan wajib," tambahnya.

Dalam rangka Hari Keluarga Nasional, Hasto memotivasi tim pendamping keluarga dan para pekerja di lapangan untuk mendampingi penurunan stunting dan membangun keluarga yang tenteram, mandiri, dan bahagia.

Hasto juga menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia optimis bahwa target penurunan angka stunting dapat tercapai, dengan survei menunjukkan angka stunting di Magelang sebesar 15 persen, namun data door-to-door menunjukkan 10 persen. "Target 14 persen insya Allah dapat tercapai," ujarnya.

Baca Juga: Kasih Kode Keras! Didit Anak Prabowo Mau Desain Jersey Timnas Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI