Suara.com - Mengajarkan gaya hidup sehat di sekolah merupakan langkah krusial dengan berbagai manfaat penting. Karena itu, sekolah-sekolah yang berhasil mengajarkan gaya hidup sehat dengan baik kepada para siswa perlu mendapat apresiasi. Memangnya apa manfaat mengajarkan gaya hidup sehat di sekolah?
Pertama, kebiasaan sehat yang diajarkan sejak dini cenderung terbawa hingga dewasa, sehingga membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Selain itu, pola makan yang baik dan aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan konsentrasi, memori, dan kinerja akademik siswa.
Pentingnya nutrisi dan olahraga juga berperan dalam mencegah obesitas, diabetes, dan penyakit jantung di kemudian hari. Lebih dari itu, aktivitas fisik dan pola makan seimbang berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik, mengurangi risiko depresi dan kecemasan. Sekolah yang mempromosikan gaya hidup sehat turut menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan seluruh komunitas, termasuk siswa, guru, dan orang tua.
Pengetahuan tentang kesehatan juga memberikan siswa keterampilan hidup penting, mempersiapkan mereka untuk membuat keputusan yang baik terkait kesehatan sepanjang hidup mereka.
Baca Juga: Pegiat Gaya Hidup Sehat, Karenina Sunny Bocorkan Pola Makan dan Olahraga Favoritnya
Karena itu AIA Group Limited (AIA) dengan bangga mengumumkan pemenang regional dari Kompetisi AIA Healthiest Schools yang kedua. Di antara pemenang, dua sekolah Indonesia, SDN 222 Pasir Pogor dari Bandung dan SMPN 22 Semarang, berhasil meraih prestasi yang membanggakan.
Kompetisi ini, bagian dari program AIA Healthiest Schools yang diluncurkan pada 2022, bertujuan mendorong pola makan sehat, gaya hidup aktif, kesehatan mental, dan keberlanjutan di kalangan siswa berusia lima hingga 16 tahun. Tahun ini, sebanyak 2.376 sekolah dasar dan menengah berpartisipasi dalam program ini, menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun pertama.
SDN 222 Pasir Pogor meraih pengakuan melalui program “Paspor Serasi”, yang fokus menjaga siswa tetap sehat dengan mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan aktivitas fisik dan pilihan makanan sehat. Program ini mencakup inisiatif seperti “Bersepeda ke Sekolah”, “Rabu Bugar: Kelas kebugaran setiap Rabu”, “Gelas Saji: Makanan siang bergizi”, dan “Kamis Semanis: Mengurangi minuman manis pada Kamis”.
SMPN 22 Semarang, di sisi lain, berhasil dengan program “Pertanian Perkotaan (Urban Farming)” yang melibatkan siswa, guru, dan orang tua. Program ini bertujuan mengatasi kekurangan gizi, mengajarkan pertanian, dan menciptakan kebiasaan makan sehat. Lebih dari 50% siswa terlibat dalam program ini, yang telah membawa perubahan positif bagi 788 siswa, 41 guru, staf, dan lebih dari 20 keluarga di sekitar sekolah.
Stuart A. Spencer, Chief Marketing Officer AIA Group, menyatakan, “Kompetisi AIA Healthiest Schools selaras dengan misi kami untuk mendorong perubahan perilaku yang berkelanjutan menuju gaya hidup sehat. Kami bangga melihat perkembangan kompetisi ini yang mampu memberdayakan generasi muda untuk membuat pilihan sehat dan membawa perubahan signifikan di komunitas mereka di seluruh Asia.”
Baca Juga: IFG Life Luncurkan Produk MIFG My Managed Care untuk Proteksi Lengkap Gaya Hidup Sehat
Program ini, yang telah berkembang ke enam pasar pada tahun kedua, mencakup Australia, Hong Kong, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia. Tahun depan, program ini akan diperluas ke delapan pasar dengan tambahan Filipina dan Sri Lanka.
Sainthan Satyamoorthy, Presiden Direktur AIA Indonesia, menambahkan, “Di AIA Indonesia, kami sangat berterima kasih atas dukungan luar biasa yang kami terima dari semua pihak yang berkomitmen untuk membangun generasi mendatang yang lebih sehat. Dengan semangat yang antusias, kami berhasil mengajak lebih dari 1.300 sekolah di seluruh Indonesia untuk bergabung dalam program AIA Healthiest School. Program ini, yang juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia, telah melibatkan lebih dari 47.000 siswa dan 2.200 guru dari berbagai wilayah di Indonesia.”